Dejurnal.com, Bandung – Kepala Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung Nandar Kusnandar membenarkan, kalau seorang wanita bernama Fani Saptiani yang menjadi korban penganiayaan berat, Rahu (14/8/2024) di Kecamatan Pameungpeuk Garut adalah warganya.
“Ya, betul Fani Saptiani , sesuai alamat KTP, Kopo Sayati Gang Madkasih, Desa Sayati, adalah warga saya, ” kata Nandar di Kecamatan Margahayu, Kamis (15/8/2024).
Nandar menjelaskan, ia menerima informasi kejadian yang menimpa korban dari keluarganya sebelum kemudian videonya viral di media sosial.
Nandar mengaku, pihaknya melacak keberadaan korban, setaah diketahui ada disebuah rumah sakit di Pameungpeuk. Kemudian pihak keluarga korban dipanggil dengan RT, lalu Nandar menugaskan beberap staf desa untuk berkoordinasi dengan rumah sakit.
“Kita memfasilitasi kalau seandainya pasien harus dirujuk ke rumah sakit yang ada di Bandung. Alhamdulillan hari ini korban yang bernama Fani sudah kita jemput dari Pameungoeuk Garut, dan kita antar ke Rumah Sakit Al-Ihasn, ” kata Nandar.
Bersarkan informasi dari rumah sakit, menurut Nandar pasieun sudah ditangani dengan baik, tinggal menunggu waktu penjadwalan operasi, karena ada luka di bagian perut, harus ditindak lanjuti dengan operasi.
Nandar juga menyampaikan, kabar dari rumah sakit bahwa di tubuh korban didapati 78 luka tusuk benda tajam. Di beberapa bagian arus dijahit 141 jahitan, serta di bagian perut harus dilanjutkan dengan tindakan operasi.
Nandar berharap, dengan adanya kejadian ini perlaku yang identitasnya sudah dikantongi yang berwajib segera ditangkap, diproses dengan undang-undang yang berlaku.
Terkait kronologis kejadian, Nandar mengaku masih menunggu dari pihak Polres Garut. “Saya kemarin kapsitas sebagai yang mengantar orang tua korban, sampai bagai mana korban terselamatkan, ” katanya.
Tapi, supaya tidak simpang siur menurut Nadar, kronologis hasil dari komunikasi dengan korban saat itu melalui Puskesos
awal mulanya korban diiming-imingi pekerjaan oleh pelaku yang warga Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu.
“Kemudian korban dibawa bermain, ketemu di Pantai Selatan. Mengakunya korban tidak ada apa, cuma pas pulang ada perlakuan kekerasan. Sampai dijambak rambutnya, ditendang sampai ditusuk dan dibuang ke semak di pinggir jalan. Speda motor dan HP korban dibawa. Itu saja yang saya tahu, ” kata Nandar.
Nandar menegaskan, dengan adanya kejadian penganiayaan berat dan perampasan kepada warganya di Pameungpeuk Garut , ia memohon dengan sangat juga harapan dari keluarga Polresta Bandung maupun Polres Garut terus berkoordinasi agar pelaku cepat ditangkap . “Karena iniembuat resah di kalangan warga masyarakat di Kabupaten Bandung maupun di Garut, ” pungkas Nandar.***Sopandi