Kamis, 19 September 2024
BerandadeNewsBuka Raker, Yosep Nugraha Berharap Rumusan Kerja PWI Berkontribusi pada Pembanguanan...

Buka Raker, Yosep Nugraha Berharap Rumusan Kerja PWI Berkontribusi pada Pembanguanan Kabupaten Bandung

Dejurnal.com, Bandung – Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung Yosep Nugraha atas nama Bupati Bandung menyampaikan apresiasi dengan dilaksanakannya Rapat Kerja (Raker) 2024 Sosialisasi Program Kerja PWI Kabupaten Bandung Periode 2023-2026 di Sekretariat PWI Kabupaten Bandung di Soreang, Selasa (20/8/2024).

Menurut Yosep, Raker ini merupakan momen penting untuk merumuskan program-program organisasi ke depan. Ia berharap PWI bukan hanya menyusun yang bermanfaat bagi organisasinya, tapi juga harus memberikan kontrubusi kepada
kemanfaatan dan kemaslahatan bagi pembangunan Kabupaten Bandung.

Yosep menyebut, Diskominfo membangun kerjasama dengan seluruh organisasi profesi kewartawanan yang ada di Kabupaten Bandung.

“Tentu dengan porsi masing- masing, karena kami menganggap wartawan itu adalah bagian dari unsur pembangunan yang penting untuk bekerja sama dengan pemerintah dan stakeholer yang ada guna mewujudkan Kabupaten Bandung yang semakin bangkit dinamis agamis dan sejahtera, Bedas, ” kata Yosep seusai memberi sambutan dan membuka Raker PWI Kabupaten Bandung.

Sebemumnya, dalam sambutannya Yosep berharap PWI dengan Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan IJTI, dengan organisasi profesi para jurnalis lainnya juga dengan masyarakat untuk membangun cinta yang penuh ketulusan. Bagaiman cinta dan ketulusan itu bisa membangun organisasi.

” Kita sering salah kaprah dalam memaknai kesuksesan organisasi. Diskominfo bisa memiliki target indek SPBE 3 , tercapailah target itu. Maka Diskominfo menganggap kerja telah selesai. Menurut saya itu salah. Ketika kita mencapai target yang kita tentukan, kita belum sukses, ” ujar Yosep.

Jadi level yang pertama organisasi itu, menurut Yosep baru menunjukan pertumbuhan atau growth. “PWI punya 10 program di tahun 2024, terlaksana seluruh programnya. PWI belum dikatakan sukses, tapi baru menjadi organisasi yang growth. Yang kedua, setelah mencapai growth, organisasi akan mencapai level yang dinamakan progres oganisation, atau organisasi yang maju, ” terang Yosep.

Penambahan dari capaian pertama itu, jelas Yosep ada dua hal; pertama, terbangunnya disiplin, dan yang kedua terwujudnya etik di lingkungan organisasi. “Disiplin, taat terhadap peraturan perundang-undangan. UU Pers, Kode Etik Jurnalistik, Ketentuan-ketentuan Dewan Pers dan lain-lain, ” Yosep.

Yosep menuturkan sebuah kisah yang menggambarkan pentingnya memiliki ketulusan cinta. Hal ini disampaikan Yosep saat memulai sambutannya.

Dikisahkan, sepasang kekasih yang putus di momen malam takbiran Idul Fitri, karena si kekasih perempuan belum kunjung menerima THR dari kekasih pria. Akhirnya, si kekasih perempuan meminta putus.

“Kenapa meminta putus, padahal aku sedang mengumpulkan uang untuk beli mobil dan rumah, ” kata kekasih pria saat kekasih perempuan menyatakan minta putus.

Mendengar si kekasih pria berkata begitu, si kekasih wanita langsung minta maaf. “Maafkan aku. Aku hanya bergurau, ” kata si kekasih perempuan.

Mendengat kekasihnya minta maaf, si kekasih pria pun menyatakan minta maaf kepada kekasihnya.

“Aku juga minta maaf, karena perkataanku tadi, tentang sedang mengumpulkan uang untuk membeli rumah dan mobil itu hanya bergurau. Sebab dari mana uang untuk hal itu, ” kata si kekasih perempuan.

Kisah ini, kata Yosep menggambarkan bahwa tidak ada rasa cinta yang tulus dan tidak ada kejujuran di antara mereka, sehingga kandaslah hubungan mereka. Begitu pun jika di organisasi tidak ada ketulusan cinta tidak akan menumbuhkan organisasi. * Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI