DeJurnal, Ciamis,- Membangun fisik itu relatif mudah, namun yang jauh lebih penting adalah membangun mental dan akhlak. Kedua hal tersebut harus dilakukan bersama, apalagi bagi mereka yang mengalami gangguan jiwa atau ODGJ.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, saat meresmikan Klinik Rawat Inap dan Panti Rehabilitasi Mental Yayasan Cahaya Hurip Waluya di Desa Jati, Kecamatan Jatinagara, Kamis (16/10/2025).
Pernyataan itu menjadi penegasan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam memperkuat layanan kesehatan masyarakat, terutama di bidang kesehatan jiwa yang selama ini masih terbatas.
Peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Herdiat, didampingi jajaran pengurus yayasan, tokoh masyarakat, serta tokoh agama setempat. Kehadiran fasilitas ini menandai dimulainya pelayanan kesehatan mental yang lebih profesional, manusiawi, dan mudah diakses oleh masyarakat di wilayah timur Ciamis.
Herdiat menyampaikan apresiasi tinggi kepada Ketua Yayasan Cahaya Hurip Waluya, dr. H. Nasihin, atas gagasan dan kerja kerasnya dalam mendirikan klinik tersebut.
“Pembangunan daerah tidak cukup hanya dengan memperkuat infrastruktur, tetapi juga harus menyentuh dimensi sosial dan spiritual masyarakat,” tegasnya.
Dikatakan Herdiat pelayanan kesehatan adalah hak dasar warga negara yang harus diberikan secara adil dan tanpa diskriminasi.
“Tidak terkecuali bagi mereka yang mengalami gangguan jiwa dan membutuhkan penanganan khusus,” tuturnya.
Herdiat mengungkapkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan, terdapat lebih dari 1.000 penderita gangguan jiwa di Kabupaten Ciamis. Sementara di Kecamatan Jatinagara, tercatat 98 orang ODGJ yang memerlukan pendampingan medis dan rehabilitasi.
“Selama ini, belum ada rumah sakit khusus jiwa di Ciamis. Karena itu, keberadaan klinik ini menjadi solusi nyata dan sangat berarti bagi masyarakat,” jelasnya.
Herdiat berharap keberadaan Klinik Cahaya Hurip Waluya dapat menjadi tempat rujukan yang representatif bagi pasien dari berbagai kecamatan, bahkan dari luar daerah, sekaligus membantu menghapus stigma negatif terhadap orang dengan gangguan jiwa.
Ketua Yayasan Cahaya Hurip Waluya, dr. H. Nasihin, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung berdirinya klinik tersebut.
“Fasilitas yang kami bangun ini telah memiliki izin resmi dan tenaga medis profesional yang siap memberikan pelayanan terbaik,” ucapnya.
Dikatakan Nasihin klinik tersebut bukan sekadar tempat pengobatan, tetapi juga pusat pemulihan dan pemberdayaan bagi pasien agar mereka bisa kembali berdaya di tengah masyarakat.
“Kami mengedepankan pendekatan medis, psikologis, sosial, dan spiritual, selain layanan rawat inap, klinik juga dilengkapi dengan fasilitas terapi, konseling, dan ruang rehabilitasi yang ramah bagi pasien dan keluarganya,” jelasnya.
Peresmian Klinik dan Panti Rehabilitasi Mental Yayasan Cahaya Hurip Waluya menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang inklusif dan berkeadilan.
Sejumlah warga yang hadir pun menyambut positif langkah tersebut. Salah satunya, Asep (47), warga setempat yang memiliki anggota keluarga ODGJ, mengaku sangat bersyukur.
“Selama ini kami kesulitan membawa saudara kami berobat ke luar kota. Sekarang alhamdulillah sudah ada tempat yang dekat dan bisa menangani dengan baik,” ujarnya haru.
Asep berharap kehadiran fasilitas tersebut menjadi awal baru bagi peningkatan kesejahteraan mental masyarakat Ciamis. (Nay Sunarti)