deJurnal,- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Ciamis terus meningkatkan kapasitas pegawai untuk memperkuat layanan administrasi kependudukan yang ramah dan inklusif.
Upaya dilakukan melalui keikutsertaan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelayanan Adminduk Ramah Disabilitas (Bahasa Isyarat) Angkatan II yang digelar Disdukcapil Provinsi Jawa Barat pada Senin, 17 November 2025, di Aula UPTD SPTH Dinas Kehutanan Jawa Barat, Jatinangor, Sumedang
Dua pegawai Disdukcapil Ciamis mengikuti kegiatan tersebut yaitu, pejabat fungsional administrator database ahli muda bidang pendaftaran penduduk, dan petugas front office loket pelayanan disdukcapil ciamis.
Keduanya merupakan garda terdepan pelayanan harian sehingga peningkatan kompetensi sangat penting untuk memastikan pelayanan yang inklusif bagi seluruh warga.
Pelatihan yang dilakukan mencakup berbagai materi teknis dan praktik, seperti:
– Pengenalan dasar bahasa isyarat,
– Teknik komunikasi ramah bagi warga rungu dan wicara,
– Simulasi pelayanan di loket adminduk,
– Penguatan nilai BerAKHLAK,
– Penanganan kasus khusus adminduk,
– Kebijakan pelayanan inklusif sesuai standar Disdukcapil nasional.
Materi tersebut dirancang untuk memperluas kemampuan petugas dalam mengatasi hambatan komunikasi saat memberikan pelayanan.
Kepala Disdukcapil Ciamis, Yayan Muhamad Sopyan, menegaskan bahwa pelayanan adminduk wajib dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok disabilitas.
“Pelayanan administrasi kependudukan tidak boleh menyisakan siapa pun. Semua warga berhak atas kemudahan, kenyamanan, dan penghormatan dalam menerima layanan,” ujarnya.
Yayan juga menilai pelatihan bahasa isyarat menjadi bagian dari penguatan sensitivitas petugas terhadap kebutuhan warga disabilitas.
“Kami ingin petugas di loket mampu berinteraksi lebih baik. Teman tuli juga harus merasakan pelayanan yang setara dan bermartabat,” tegasnya.
Selain peningkatan kompetensi SDM, Disdukcapil Ciamis selama ini telah menjalankan berbagai program pelayanan jemput bola ke pelosok daerah.
Program tersebut khusus menyasar warga disabilitas yang tidak dapat atau tidak memungkinkan datang ke kantor Disdukcapil karena keterbatasan mobilitas atau kondisi kesehatan.
“Kami rutin turun langsung ke desa-desa untuk memberikan pelayanan adminduk bagi warga disabilitas. Banyak dari mereka yang tinggal jauh di pelosok dan tidak mampu datang sendiri. Dengan jemput bola, hak mereka tetap terpenuhi,” jelas Yayan.
Dijelaskan Yayan Layanan jemput bola mencakup perekaman KTP-el, pembuatan Kartu Keluarga, akta kelahiran, hingga dokumen lain yang dibutuhkan warga disabilitas dan lansia rentan.
“Kehadiran kami ke lapangan adalah wujud kepedulian sekaligus tanggung jawab pemerintah. Tidak boleh ada warga Ciamis yang tertinggal hanya karena keterbatasan fisik atau jarak,” tambahnya.
Yayan menyampaikan bahwa Disdukcapil Ciamis berkomitmen untuk terus memperluas layanan inklusif melalui peningkatan kompetensi pegawai, penguatan standar pelayanan, serta pelayanan langsung ke masyarakat.
“Kami ingin setiap warga pulang dengan rasa puas dan dihargai. Inklusivitas bukan slogan, tetapi praktik nyata yang harus kami jalankan setiap hari,” kata Yayan.
Menurut Yayan langkah-langkah Disdukcapil tersebut sejalan dengan visi Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, yaitu “Ciamis Maju dan Berkelanjutan”.
Visi tersebut menekankan pelayanan publik yang profesional, dekat dengan masyarakat, serta menjunjung keadilan bagi seluruh kelompok, termasuk penyandang disabilitas.
Misi pembangunan daerah juga menggarisbawahi perlunya tata kelola pemerintahan yang responsif dan menjangkau seluruh warga, terutama kelompok rentan.
“Dengan keikutsertaan dalam Bimtek ini Disdukcapil terus berusaha mewujudkan pelayanan adminduk yang mudah, inklusif, dan bermartabat bagi semua lapisan masyarakat,” pungkasnya. (Nay Sunarti)













