dejurnal,Ciamis,- Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis sekaligus Ketua Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPPS), Dr. H. Andang Firman Triyadi, menegaskan bahwa hadirnya duta genre stunting menjadi terobosan penting dalam percepatan penurunan angka stunting.
Pernyataan tersebut disampaikan Andang menyusul keberhasilan Kabupaten Ciamis melalui Malika, siswi SMAN 1 Ciamis, yang meraih predikat Terbaik Satu Putri New Zero Stunting Jawa Barat 2027.
Menurut Andang duta genre bukan sekadar simbol remaja sehat dan cerdas, melainkan agen perubahan yang mampu menggerakkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda.
“Duta itu adalah ikon anak sehat, pintar, dan cerdas. Kehadirannya diharapkan bisa memotivasi para ibu, keluarga, dan masyarakat luas untuk bersama-sama mewujudkan target zero stunting di Ciamis. Jadi bukan hanya program pemerintah, tetapi harus menjadi gerakan bersama,” tegasnya Senin (29/09/2025)
Andang mengingatkan bahwa target nasional prevalensi stunting pada 2024 dipatok sebesar 14 persen. Namun, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kabupaten Ciamis masih berada di kisaran 20,4 persen. Kondisi ini menjadi tantangan serius yang memerlukan langkah cepat, sistematis, dan menyeluruh.
“Kami sudah mendefinisikan strategi, mulai dari pencegahan, penanganan, hingga intervensi gizi. Semua detailnya sudah ada, termasuk penghitungan kebutuhan nutrisi harian per anak serta estimasi biaya per porsi gizi. Jadi arah kebijakan jelas, tinggal bagaimana eksekusi di lapangan dilakukan dengan konsisten,” jelasnya.
Andang menuturkan, Pemkab Ciamis menyiapkan berbagai langkah konkret untuk menekan angka stunting.
“Kami sudah memiliki peta jalan yang jelas. Penanganan stunting tidak hanya bersifat kuratif, tetapi lebih pada pencegahan dan intervensi gizi spesifik. Kami pastikan kebutuhan nutrisi per anak dihitung secara detail, mulai dari protein hewani, vitamin, hingga biaya per porsi harian,” ujarnya
Andang menekankan bahwa dukungan anggaran menjadi faktor penting dalam penanganan stunting di Kabupaten Ciamis
“Pendanaan utama bersumber dari APBD, namun kami juga membuka ruang kolaborasi dengan dana desa, CSR perusahaan, serta dukungan kementerian terkait. Dengan sinergi ini, kami ingin memastikan setiap rupiah benar-benar sampai untuk kebutuhan anak-anak yang berisiko stunting,” jelasnya.
Selain itu, Andang menyoroti pentingnya pemberdayaan keluarga dan inisiatif masyarakat. Dengan strategi tersebut mampu menurunkan angka stunting dengan signifikan
“Kami dorong pemanfaatan pekarangan rumah sebagai sumber pangan bergizi. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya menunggu bantuan, tapi juga mandiri memenuhi kebutuhan gizi keluarga,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sekda menyebut peran duta genre sangat strategis karena mampu menjembatani pesan pemerintah dengan bahasa yang lebih dekat kepada generasi muda.
“Anak-anak sekarang adalah generasi gadget. Dengan kehadiran duta genre, kampanye pencegahan stunting bisa lebih luas, kreatif, dan mudah diterima masyarakat, terutama lewat media sosial,” jelasnya.
Andang optimistis, dengan kolaborasi semua pihak dan keterlibatan generasi muda, target penurunan stunting di Ciamis dapat tercapai lebih cepat.
Perlu diketahui Malika, berhasil menyabet gelar Terbaik Satu Putri New Zero Stunting Jawa Barat 2027 yang digelar di Braga City Walk, Kota Bandung, pada 25–27 September 2027 dan berhasil menyisihkan perwakilan dari berbagai daerah lain di Jawa Barat.
Kemenangan Malika tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menegaskan bahwa remaja Ciamis mampu berkontribusi dalam isu-isu penting pembangunan, khususnya kesehatan generasi.
Plt. Kepala SMAN 1 Ciamis tempat Malika mengenyam pendidikan memberikan apresiasi tinggi. Menurutnya, kemenangan Malika adalah bukti bahwa pembinaan karakter, disiplin, dan kepedulian sosial di lingkungan sekolah mampu menghasilkan remaja yang berdaya saing dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Prestasi Malika ini bukan hanya soal piala atau penghargaan. Ini simbol bahwa generasi muda bisa menjadi agen perubahan. Ia adalah teladan bagi remaja lain untuk terus berprestasi, berkontribusi, dan membantu pemerintah mewujudkan Ciamis bebas stunting,” ungkapnya.
Kemenangan Malika bukan sekadar soal trofi atau penghargaan. Prestasinya menjadi simbol bahwa generasi muda mampu menjadi agen perubahan, dan menjadi teladan bagi remaja lain dalam meraih mimpi dan membangun masa depan yang lebih baik khususnya mendukung program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Ciamis. (Nay Sunarti)