Dejurnal.com, Garut – Dulu Garut terkenal dengan sebutan Kota Intan, nama pemberian dari Ir. Soekarno Presiden Pertama RI, karena hatinya terpincut dengan kebersihan Kota Garut. Sekarang, ikon Kota Intan sudah berubah menjadi Kota Dodol dan tak bersih lagi karena sampah dimana-mana.
Dinas Lingkungan Hidup melalui Bidang Kebersihan dibuat kalang kabut. Peraturan K3 rupanya kurang menjadi alat kesadaran masyarakat peduli dan tanggung jawab atas kebersihan lingkungan sekitar dan seabreg Lembaga Sosial yang bergerak dalam Lingkungan Hidup belum mampu menjawab solusi dari persoalan sampah di Kabupaten Garut.
Lucunya ketika Pemda Garut kewalahan menangani sampah, ide kreatif dan inovati justru muncul dari masyarakat kecil utamanya terhadap sampah plastik. Dimana diketahui, sampah plastik susah hancur, mesti ratusan tahun untuk bisa terurai bahkan menjadi musuh alam, demikian hal ini sempat di ungkapkan Yudha Puja Turnawan salah satu Anggota DPRD Fraksi PDIP Kab. Garut dalam memperingati Hari Kebersihan Dunia.
Ide kreatif lain datang dari Pemuda Pelopor yang juga pengelola Yayasan Elfatih Garut, Ade Burhanudin, S.I.P., M.Si serta Jeri Suyatno, S.Pd.
Di tang kedua orang yang aktif bergerak di Bidang Pemberdayaan, Bidang Pendidikan dan Bidang Sosial ini dapat mengubah sampah plastik menjadi genteng, tepatnya Genplas alias “Genteng Plastik”.
Genplas atau Genteng Plastik kreasi Ade Burhanudin serta Jeri Suyatno diproses di Jl. Gunung Papandayan Cisurupan Garut.
“Mudah-mudahan bisa menghasilkan nilai positif yang berguna dan manfaat,” ujar Ade.
Ia pun menjelaskan, untuk membuat satu Genplas membutuhkan bahan baku plastik 1 Kg, jika 10.000 genteng berarti akan mengurangi 1 ton sampah yang ada, 1 x 1 Kg x 10.000 genteng = 10.000 Kg sampah plastik.
“Bisa mengurangi sampah plastik untuk jangka waktu lama, karena limbah plastik dijadikan genteng yang umurnya juga relatif lama,” pungkasnya.
Menanggapi ide kreatif ini, aktivis Perkumpulan Lingkungan Hidup Dunia ( PPLHD) Jawa Barat Rachman Ginting yang saat itu hadir dan di undang oleh Pemuda Pelopor untuk memperkenalkan Genplas alias Genteng Plastik, apresiatif terhadap ide ini.
“Pemda Kab. Garut harus bangga dengan ide kreatif dan inovatif kelompok ini, di saat Pemda kelabakan mencari solusi ada pemuda yang kreatif dan memberikan solusi luar biasa, jangan sampai ide yang baik ini terhempas oleh sampah plastik yang menggunung.” ujarnya.
Rachman Ginting melanjutkan, kebuntuan pemikiran Pemda Kab. Garut bisa sedikit tercerah dengan adanya gagasan ini, minimal bisa jadi bahan kajian untuk dikembangkan.
“Jika Pemkab Garut masa bodoh dengan ide kreatif dalam solusi sampah, jangan sampai nanti ada istilah dalang pelaku pencemaran dan perusak lingkungan di Kabupaten Garut itu sendiri,” pungkasnya.***Yohaness/Rachmanesha