Dejurnal.com, Garut – Setiap desa memiliki potensi yang berbeda-beda, tergantung dari geografi dan demografi. Namun jika setiap mampu menggali potensinya, tidak menutup kemungkinan desa tersebut mampu untuk memberdayakan dan mensejahterakan masyarakatnya. Apalagi dengan didorong oleh dana desa dari pemerintah pusat sebagai stimulan untuk mendorong geliat pembangunan dan ekonomi masyarakat desa.
Landasan pemikiran tersebut menjadi inisiasi bagi Kepala Desa Sukalilah Kecamatan Sukaresmi, Asep Haris untuk mengembangkan dan meningkatkan komoditas kopi menjadi produk unggulan yang mampu meningkatkan penghasilan masyarakat desa.
Peluang mengembangkan komoditi kopi ini gayung bersambut ketika ada seorang kolega yang membawa warga negara Costarica datang ke Desa Sukalilah untuk mencari varietas kopi yang dianggap sudah punah.
“Ternyata varietas kopi yang dicari oleh warga negara Costarica tersebut ada di desa Sukalilah,” ujar Kades mengenang.
Itupun, lanjut ia, hanya tinggal ada tiga pohon setelah warga Costarica tersebut memilih dan memilah ratusan pohon kopi yang ada.
“Waktu itu hanya tersisa tiga pohon kopi yang dianggap varietas kopi unggulan tersebut,” ujarnya.
Semenjak itu, Asep Haris selaku kepala desa mengajak masyarakat untuk ikut mengembangkan varietas kopi desa Sukalilah karena secara ekonomi ternyata menguntungkan dan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat desa.
“Untungnya lagi, perusahaan Indonesian Power ikut mendukung hal tersebut bahkan memfasilitasi dengan mengembangkan varietas kopi di Kampung Pelag Desa Sukalilah,” terangnya.
Gayung bersambut, lanjut Asep Haris, Bumdes pun diberdayakan dalam pengembangan kopi baik penampungan, pengolahan, rosting sampai kepada pemasaran.
“Branding untuk produk kopi Desa Sukalilah adalah ” Kopi Pelagio”, nama ini diambil dari kampung pelag dan indonesia,” pungkasnya.***Rachmanesha/Yohaness