Sabtu, 27 Juli 2024
BerandadeNewsSMAN 1 Karawang Diduga Manipulasi Data Miskin Dalam PPDB 2019

SMAN 1 Karawang Diduga Manipulasi Data Miskin Dalam PPDB 2019

Dejurnal.com, Karawang – Penerimaaan murid baru di SMA dan SMK Kabupaten Karawang 2019 meninggalkan jejak digital yang diduga mengarah pada manipulasi data miskin, padahal para murid yang diterima melalui jalur Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM), disinyalir mereka orang mampu dan rumahnya juga mewah.

Temuan itu dikemukakan BPN ICI Jawa Barat kepada dejurnal.com, Selasa (20/8/2019).

Kami, kata Direktur ICI Jabar Heryawan Azizi sudah melayangkan surat klarifikasi ke SMAN I Karawang Barat dua pekan kemarin guna mempertanyakan dugaan manipulasi data Siswa jalur KETM, pada PBDB tahun ajaran 2019.

“Namun hingga saat ini pihak sekolah belum memberikan jawaban sehingga patut di lanjutkan ke Kemendiknas agar hak murid yang persyatannya sesuai dengan aturan dapat dilindungi, kalau orang tuanya kaya atau mampu jangan masuk lewat jalur KETM,” tegas pria yang akrab disapa Herry.

Menurut ia, hal ini menyisihkan murid lainnya kendati NEMnya mumpuni dan layak diterima di SMAN 1 Karawang. Namun apa mau dikata Kepala Sekolah dan panitia PBDB di sekolah tersebut diduga memilih jalan pintas seolah tidak takut akan sanksi bila pada akhirnya dugaan manipulasi tersebut terungkap.

“Karena tidak sulit melacak jumlah Siswa lewat jalur KETM, yang diterima di Sekolah terfavorit di Kota Karawang tersebut, sehingga menyisihkan Siswa yang daftar melalui jalur prestasi, mutasi ataupun zonasi. Kami hanya meminta data Siswa jalur KETM saja kepada sekolah untuk dilakukan croscek. Sebenarnya syarat jalur KETM selain memiliki berbagai kartu seperti KIP, KIS atau PKH, harus ada verifikasi dan validasi basis data terpadu dari Dinas Sosial,” Ungkapnya, disela acara diskusi “Karawang memyambut masa depan” dengan lembaga Karawang Monitoring Group (KMG) di salah satu Cafe Karawang.

Herry juga manambahkan, ICI akan selalu konsisten menanggapi keluhan orang tua Siswa yang merasa di kangkangi dan dipermainkan pihak sekolah.

“Dalam waktu dekat kami akan kirim surat kembali ke Irjen Kemendiknas, Gubernur melalui Kadisdik Jabar serta Korwil Pendidikan Karawang, serta Bupati Karawang dan DPRD yang membidangi Pendidikan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Karawang, Dwi, ketika dihubungi melalui telepon belum dapat memberikan keterangan dengan alasan sibuk bolak balik Bandung.***Rif

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI