Dejurnal.com, Garut – Para orang tua siswa SMPN 1 Lewigoong Kabupaten Garut dikabarkan mendatangi kepala sekolah untuk mempertanyakan pungutan yang dilakukan pihak sekolah terhadap anak-anak mereka, Jumat (6/9/2019).
Dejurnal.com pun mencoba menelusuri hal tersebut ke SMP Negeri 1 Leuwigoong. Sayangnya, Kepala Sekolah SMPN 1 Lewigoong, H Nugraha saat akan dikonfirmasi sedang tidak ditempat, Sabtu (07/09/2019).
Ketua Komite SMPN 1 Lewigoong Sriojul SPd akhirnya dapat ditemui di SDN 1 Sindangsari Kecamatan Lewigoong dan menjelaskan, terkait permasalahan kemarin sebenarnya pihak sekolah SMPN 1 Lewigoong sudah menjelaskan beberapa permasalahan Program UMBK yang menjadi kewajiban siswa sebagai peserta didik.
“Maka pihak komite dan sekolah mengumpulkan para orang tua murid, untuk merembugkan permasalahan yang ada,” jelasnya.
Lebih lanjut Ketua Komite menjelaskan, akhirnya disepakati adanya pembiayaan ditanggung oleh para siswa senilai Rp 200 ribu, dari kelas 1 sampai kelas 3, sementara untuk kelas 1 ditambah untuk seragam Rp 500 ribu, untuk memenuhi kebutuhan komputer sebanyak 102 unit, saat ini pihak sekolah baru tersedia 30 unit sisa 72 unit dengan jumlah siswa sekitar 800 orang.
“Berdasarkan pengalaman UMBK Tahun 2018, sewa ke SMA 10 Garut per siswa Rp 100 ribu tiap satu pelajaran untuk 4 hari hanya untuk sewa waktu itu sekitar Rp 26 juta maka berpengalaman hal tersebut, ditawarkan dan akhirnya disepakati untuk membeli komputer menjadi hak siswa SMPN 1 Lewigoong, diharap dengan nanti para siswa selaku peserta didik akan lebih menguasai,” pungkasnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Leuwigoong H. Nugraha sampai berita ini diluncurkan, tidak memberikan respon ketika dihubungi melalui telepon ataupun pesan whatsapp.*** Yohaness