Dejurnal.com, Bandung – Masyarakat pengguna internet sejatinya berhati-hati terhadap pertemanan di media sosial (medsos), pasalnya banyak akun medsos yang diduga berasal dari penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas) yang sengaja mencari mangsa atas nama “cinta” dunia maya.
Salah satu sumber dejurnal.com yang enggan disebutkan identitasnya menyebutkan, saat ini banyak akun di medsos terutama facebook yang berasal dari warga binaan lapas.
“Ada data warga binaan berasal dari Lapas Banceuy,” ujarnya kepada dejurnal.com, Sabtu (21/9/2019).
Sumber yang pernah menghuni salah satu lapas ini pun mengungkapkan, modus yang mereka lakukan di dunia maya dengan berperan sebagai “pelayar” yang sedang melaksanakan tugas di laut.
“Incaran mereka adalah wanita dengan jerat cinta dunia maya,” ujarnya.
Tak tanggung-tanggung, lanjutnya, omset yang bisa diperoleh dari aksi tipu menipu dari dalam lapas ini bisa mencapai ratusan juta.
“Aksi ‘pelayaran’ ini memang terorganisir dan terstruktur di dalam lapas,” tandasnya.
Ketika ditanya bagaimana warga lapas bisa mendapatkan telepon seluler sementara program halinar begitu ketat diterapkan Kemenhukam, sumber menjelaskan bahwa ada keterlibatan oknum petugas lapas dalam aksi “pelayaran” ini.
“Ada setoran kepada oknum petugas lapas dan seluler juga disediakan oleh oknum petugas,” ungkapnya.
Berkaitan dengan hal ini, Kepala Lapas Banceuy Kusnali saat dikonfirmasi dejurnal.com di kantornya tak menampik adanya hal tersebut.
“Pada prinsipnya, saya sebagai kalapas berkomitmen untuk memerangi halinar di lingkungan lapas,” tegasnya kepada dejurnal.com di kantornya, Selasa (24/9/2019).
Pihak kami, lanjut Kusnali, sering melakukan razia halinar baik secara berkala atau insidentil, dan hasilnya bisa dilihat di depan, ada ratusan hape sitaan.
“Sengaja kami pajang, agar masyarakat tahu,” tandasnya.
Terkait adanya akun medsos yang diduga warga binaan lapas Banceuy yang membuktikan adanya peredaran handphone di dalam lapas, Kusnali mengaku kesulitan untuk mencari tahu oknum petugas lapas yang ikut membantu.
“Jika ada informasi valid oknum petugas lapas yang bermain, saya akan tindak tegas dan saya tidak main-main,” tegasnya.
Menurut Kusnali, di Lapas Banceuy pihaknya membawahi 104 pegawai lapas dengan lebih dari seribu warga binaan.
“Jadi dengan orang sebanyak itu, tidak menutup kemungkinan ada oknum petugas yang belum mematuhi aturan, dan kami pun perlu informasi itu,” pungkasnya.
Hasil penelusuran dan olah data dejurnal.com, ada puluhan akun facebook yang diduga berasal dari warga binaan Lapas Banceuy untuk didalami darimana para warga binaan ini mendapatkan telepon seluler sementara program Halinar Kemenkumham begitu santernya digaungkan.***Tim