Jumat, 26 Juli 2024
BerandadeNewsDilema Mensukseskan UNBK SMP Negeri 1 Leuwigoong

Dilema Mensukseskan UNBK SMP Negeri 1 Leuwigoong

Dejurnal.com, Garut – Tahun 2019 ini, SMP Negeri 1 Leuwigoong Garut memiliki target untuk mampu melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), namun hal itu terkendala dengan minimnya sarana komputer. Hal itulah yang menjadikan dasar pemikiran para orang tua siswa secara swadaya mengupayakan agar target tersebut dapat diwujudkan.

Hal itu disampaikan Ketua Komite SMP Negeri 1 Leuwigoong, Sirojul yang didampingi anggota komite Deden kepada dejurnal.com untuk mengklarifikasi pemberitaan adanya pungutan di sekolah, Senin (16/9/2019).

Menurut Sirojul, pada prinsipnya kami tidak ingin membebani para orang tua siswa dengan program UNBK ini, seandainya pemerintah mampu mengadakan pengadaan sarana komputer di SMP Negeri 1 Leuwigoong.

“Karena memang keterbatasan anggaran untuk pengadaan komputer, maka kami orang tua berinisiatif untuk mengadakan sarana komputer buat UNBK secara mandiri,” ujarnya.

Kami sebagai komite, lanjut Sirojul, kemudian mengundang seluruh orang tua siswa untuk berpartisipasi memecahkan kendala ini, sehingga kemudian dicapai mufakat untuk bersama-sama menanggung biaya pengadaaan komputer buat UNBK.

“Dalam teknisnya, tidak semua orang tua berpartisipasi terutama bagi yang tidak mampu atau memiliki dua anak yang sama-sama bersekolah di SMP Negeri 1 Leuwigoong,” ucapnya.

Intinya, tambah Sirojul, keinginan SMP Negeri 1 Leuwigoong untuk dapat UNBK tahun ini murni keinginan para orang tua siswa, tentu saja dari keinginan tersebut ada resiko yang harus ditanggung bersama orang tua yaitu menyediakan sarana komputernya.

“Jika ada anggaran dari pemerintah, ngapain juga kita repot-repot swadaya,” tandasnya.

Sirojul menandaskan, jika kemudian swadaya yang dilakukan komite bersama orang tua menyalahi aturan, berikan solusi harus seperti apa jalan keluarnya.

“Keinginan orang tua siswa, SMP Negeri 1 Leuwigoong tahun ini dapat melaksanakan UNBK,” pungkasnya.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Garut Totong menjelaskan bahwa tahun ini seluruh kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat harus melaksanakan UNBK termasuk Kabupaten Garut.

“Ironisnya, sarana komputer belum menyeluruh ada di tiap sekolah, sementara anggaran daerah belum bisa mengcover semua,” terang Totong kepada dejurnal.com, Kamis (19/9/2019).

Sehingga, lanjutnya, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi hal ini.

“Jawa Tengah berhasil dalam pelaksanaan UNBK karena peran masyarakatnya tinggi,” tandas Kadisdik.

Oleh karena itu, Kadisdik mendorong agar semua pihak ikut berpartisipasi dalam mensukseskan UNBK di Kabupaten Garut.

Sementara itu, Ketua Serikat Guru Indonesia (Segi) Kabupaten Garut Apar Rustam Effendi mengatakan, peran serta masyarakat dalam membantu dunia pendidikan sudah diatur dalam regulasi dan bahkan masyarakat memang didorong untuk membantu pendidikan.

“Namun, jangan sampai niat membantu malah menjadi melanggar aturan, dan sebenarnya itu bisa dirumuskan dengan duduk bersama memecahkannya,” pungkasnya.***Esha

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI