Dejurnal.com, Karawang – Bupati Karawang Cellica terkesan cuek dan tidak bergeming saat ada dugaan pemalsuan KETM pada PBDB tahun ajaran 2019 di sekolah pavorit SMAN 1 Karawang Barat yang letak sekolahnya tidak jauh dari rumah dinas Bupati.
Kendati saat ini SMK dan SMA dibawah Disdik Propinsi Jabar namun tidak ada salahnya bila Bupati Cellica turun mengecek ke sekolah yang diduga memalsukan KETM digunalan oleh murid mampu ekonominya sehingga merampas kuota murid yang sejatinya penerima KETM.
Walaupun beberapa waktu lalu dugaan pemalsuan KETM di SMA 1 Karawang sudah beberapa kali dilansir di medsos namun tidak ada upaya sidak maupun kroscek ke sekolah dimaksud, apalagi memanggil Ai Hasan sebagai Kepala Korwil Disdik jabar Perwakilan Karawang untuk menjalankan fungsinya sebagai kepala daerah.
“Bupati itu harus melayani informasi apapun termasuk yang berkaiatan dengan pendidikan SDM karena yang sekolah di situ warga Karawang, jadi harus sigap mensikapinya, kalau ada permainan dengan KETM aspal ya harus di tindak,” Cetus Direktur ICI Heryawan Azizi kepada Dejurnal.com Sabtu malam (14/9/2019).
Menurut ia, pihaknya sudah mengirim surat kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Karawang ikhwal masalah ini dan dilanjutkan ke Kasi Pengawas Korwil Karawang disdik Jabar di kantornya, meminta agar ditindaklanjuti sesuai dengan aturan namun hingga saat ini belum ada hasilnya padahal pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi maju mundurnya bangsa atau daerah orang Karawang.
“Jangan di bodohi pendatang atau yang kaya jangan ngaku miskin agar diterima di Sekolah pavorit seperti SMAN 1 Karawang, masa orang mampu punya KETM,” Kata Heri.
Dikatakannya, saat ini Pemkab Karawang sedang mengucurkan anggaran beasiswa Karawang Cerdas (Kacer) untuk murid KETM untuk SMA dan SMK negeri dan swasta serta mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta, sehingga butuh pengawasan extra agar tidak disalah gunakan oleh oknum Kepsek yang diduga pandai merubah status dari murid mampu.menjadi miskin.
“Kami harap agar Bupati dan Wakil Bupati turun ke SMAN 1 Karawang melakukan kroscek kebenaran dugaan murid mampu jadi miskin agar diterima di sekolah pavorit seperti SMAN 1 Karawang, kata Bung H Jaenal, Bupati atau Wakil Bupati harus mau melayani bukan inginnya dilayani rakyatnya,” pungkas Heri.***Rif