Dejurnal.com, Garut – Kepala Desa Cimaragas Kecamatan Pangatikan, Suherman merasa lega dengan dibukanya kembali gembok yang mengunci kantor Kepala Desa, Ketua BPD dan Sekretaris Desa sehingga tidak dapat bekerja secara optimal, pembukaan gembok dilakukan atas desakan masyarakat Desa Cimaragas yang berkoordinasi dengan Muspika Pangatikan.
Kendati merasa lega, Kepala Desa sebenarnya tidak menganggap penggembokan kantor sebagai suatu persoalan yang dijadikan alasan melayani masyarakatnya jadi terhambat.
“Kalaupun gembok saat ini tidak dibuka, saya sudah siap untuk pasang tenda sebagai ganti kantor, yang penting bisa melayani masyarakat,” ujar Suherman saat ditemui dejurnal.com pasca pembukaan gembok, Jumat (6/9/2019).
Menurut ia, selama penggembokan kantor kepala desa, dirinya tetap menjalankan tugas dan melayani masyarakat biarpun tidak di kantor desa.
“Saya bisa melayani masyarakat dimana pun, yang penting terlayani,” ucapnya.
Namun untuk memudahkan masyarakat yang ingin bertemu dirinya, ia sudah siap sedia mempersiapkan tenda dan meja kerja untuk dirinya.
“Tapi rencana itu batal, hari ini (Kamis 5/9/2019, red) masyarakat sendiri yang membuka gembok tersebut,” katanya.
Suherman tidak menampik, penggembokan kantor kepala desa karena adanya ketidakpuasan atas kepemimpinannya sebagai kepala desa Cimaragas, namun itu dijadikan cambuk agar ke depan bisa lebih baik.
“Saya belajar dari hal ini, ini sebuah dinamika politik yang sangat berharga,” ungkapnya.
Suherman juga berjanji kejadian ini akan dijadikan pelajaran yang akan membuat dirinya lebih baik dalam menjalankan tugas sebagai kepala desa.
“Insyallah ke depan akan lebih jauh baik jika semua pihak tidak mengatasnamakan masyarakat Cimaragas hanya untuk kepentingan pribadi, saya selaku Kepala Desa Cimaraga mengajak semua pihak kita bersama untuk membagun Cimaragas Kearah Desa Mandiri,” pungkasnya.***
Rachmanesha/Hidayat