Dejurnal.com, Karawang – Modus operandi para penjilat di Kabupaten Karawang bakal hengkang dan tergerus roda alam. Mereka yang suka memancing di air keruh nantinya bakal kena batunya karena warga Karawang sudah bosan dengan ocehan palsu tanpa bukti dan fakta.
“Dia hanya bermain dalam kepanikan mangsanya sehingga kebesaraannya harus diberangus dan du musnahkan di bumi Karawang,” ujar Ketua KMG Imron, SAg saat bincang-bincang dengan dejurnal.com pasca bertemu Ketua DPRD Kabupaten Karawang.
Menurut Imron, pada era demokrasi memang tidak dilarang beraktivitas dan menjadi aktifis, namun harus ngaca dan tahu diri jangan asal ngomong karena semua insan memiliki porsi masing-masing sesuai dengan karya dan keahliannya.
“Getih Karawang tak akan mundur dan berhianat”, itu kata pepatah karuhun Karawang,” tandas Imron.
Dalam segala hal harus konsekuen dalam kepentingan publik.
“Ulah oray orayan dibeuli oray nyaan dipaehan”, itu kan gak baik,” ujarnya.
Makanya, lanjut Imron, jangan jadi pengkhianat karena kesenangan sesaat.
“Tanjeurkeun pangwangunan Karawang apalagi yang menghambat pembangunan Karawang siapapun pasti kewalat”. Pikirkan saja siapa yang punya sikap seperti itu kita liat aja masa tuanya, pasti kewalat sama alam mudah-mudahan hal ini jadi pengingat kita semua yang merasa jadi rakyat Karawang ingeut nya,” kata Imron.
Ia merasa geram dan kecele dengan anggaran bantuan provinsi Rp 18 milyar yang tidak terserap sepeser pun, bahkan makin kecewa ketika proses penyerapan sudah mulai tahapan pemenang lelang untuk membangun fasilitas ibu hamil malah digagalkan.
“Gagalnya pembangunan gedung fasilitas ibu hamil bukan semata mata karena alasan waktu pengerjaan mepet namun lebih dari karena adanya oknum yang diduga sengaja mengagalkannya karena kepentingan sesaat,” tandasnya.
Pasalnya, lanjut Imron, dari informasi yang kami terima, pihak Barjas sudah melaksanakan lelang LPSE sesuai aturan, namun PPK seperti sengaja mengulur-ulur waktu hingga pekerjaan gedung gagal dikerjakan oleh PT Global Tri Jaya dan akibatnya rakyat Karawang merugi karena tidak terlaksananya pembangunan gedung ibu hamil.
“Kami prihatin dan akan mengejar siapa yang menggagalkan proyek yang merugikan masyarakat Karawang,” tegasnya.
Dikatakannya, siapapun oknum yang bermain di ranah itu harus bertanggung jawab dan pasti kewalat karena telah menggagalkan keinginan rakyat terutama ibu-ibu hamil di Karawang.
“Kami KMG akan aksi demo dengan ibu hamil ke DPRD dan Bupati dan ingin menunjuk hidung siapa oknum yang menggagalkan proyek gedung ibu hamil itu,” tukasnya.***Rif