BerandadeNewsSalah Satu PNS Garut Kecewa, Tak Dipenuhi Permintaan Persoalan Pribadi Diberitakan

Salah Satu PNS Garut Kecewa, Tak Dipenuhi Permintaan Persoalan Pribadi Diberitakan

Dejurnal.com, Garut – Terkait adanya pemberitaan salah satu PNS di lingkup Pemda Kab. Garut, yang diduga menika sirih dan telah mendapat persetujuan sang istri dan diduga telah memalsukan buku nikah yang diangkat oleh salah satu media, membuat korban berinisial ES angkat bicara.

“Memang saya tadinya tidak mau dimuat karena saya anggap itu urusan pribadi saya dengan keluarga saya, bahkan istri saya sendiri sudah merestui dan memberikan izin,” ungkapnya kepada dejurnal.com.

ES melanjutkan, saat dirinya bertemu di Kedai Kopi Kupansa Jumat (24/01/2020) dengan media tersebut mengatakan kalau soal nikah sirih itu tidak jadi persoalan, karena sebagai laki – laki wajar dan itu diatur oleh Agama, karena itu ada aturannya, dan media tersebut mejelaskan bahwa saya ini korban pemerasan dari perempuan yang dinikahi sirih oleh saya.

“Kalau tidak diselesaikan akan meminta sejumlah uang puluhan juta, dan media tersebut sangat kasihan kepada saya dan berjanji membantu menyelesaikan masalah ini, dan akhirnya kita membuat komitmen,” jelasnya.

Dirinya kemudian berjanji akan memberi pada hari Senin (27/01/2020) kepada media tersebut, dan berupaya menjual mobil untuk membayar uang tutup kasus tersebut, agar tidak diangkat dalam pemberitaan dan media tersebut berjanji akan membawa dua buku nikah dan akhirnya media tersebut telah menyanggupi bahkan akan menutup kasus tersebut dan menjamin tidak akan dimuat dalam berita, namun untuk itu mereka meminta biaya operasional hari itu juga.

“Saya bilang saat itu tidak ada uang cash banyaknya belasan juta, yang ada cuma Rp 850 ribu, saya kasihkan ke media tersebut Rp 500 ribu, sisanya bayar rokok dan kopi,” Tegasnya.

“Karena saya sudah berjanji akan kasih Senin, dan saya terus mencari uang belasan juta kesana kemari tidak hasil, akhirnya wartawan media tersebut kecewa apa yang saya janjikan tidak bisa, wartawan tersebut terus mendesak dan mengancam akan naikin berita dan benar beritanya diangkat,” Ungkapnya.

ES tidak menepis terkait masalah nikah sirih memang diakuinya atas persetujuan istrinya dan namun kalau dirinya dianggap pemalsuan buku nikah dirinya menepis.

“Sebenarnya yang mengatur semua tersebut istri sirih saya, saya hanya memberikan biaya saja, dan yang mengeluarkan buku itu bukan saya, ini mah jelas mau memeras saya dan bekerja sama dengan perempuan tersebut semua percakapan saya dengan wartawan dan apa saja yang dilakukan perempuan tersebut ada dan saya disimpan bahkan jika saya mau bongkar semua termasuk siap perempuan tersebut, jujur saya sangat terpukul dengan adanya berita tersebut dan kalau benar dia mau bantu saya dalam menyelesaikan masalah ini kenapa naik berita, padahal saya dan keluarga sedang dan terus berupaya mencari uang belasan juta yang dia minta, namun karena belum berhasil saja, dan dia berjanji buku nikah tersebut akan dibawa dan saya kan sudah kasih biaya operasional walau Rp 500 ribu itu bukti keseriusan saya, namun malah begini, mau membantu tapi ujungnya mah mau memeras saya dengan gaya jurnalis, ini jelas sama saja dengan perempuan tersebut mau memeras saya dan keluarga saya “, tutur ES.

Sementara itu menurut Sekretaris Dinas DKP Kabupaten Garut H. Yudi ditemui dejurnal.com di ruang kerjanya mengaku baru tahu tentang adanya pemberitaan ES.

“Terkait hal tersebut saya jujur baru tahu ada berita, namun kalau melihat subtantip itu persoalan pribadi, nanti saya kordinasi dulu sama pimpinan “. Pungkasnya.***Yohaness

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI