• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Minggu, Oktober 19, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in Kalam

Benarkah Syetan Mudah Masuk Kepada Orang Yang Sedang Bertapa?

bydejurnalcom
Jumat, 14 Februari 2020
Reading Time: 2 mins read
ShareTweetSend

 

Jangan sampai salah cara dalam mencari hidayah Allah SWT. Demikian ditegaskan KH.Miftah Faridl, dalam artikelnya berjudul “Aliran Sesat” (Pikiran Rakyat,edisi 7 Juni 2012) terkait larangan bertapa.

Beliau mengatakan, ibadah yang dianjurkan untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT dapat melalui saum, tahajud, dzikir, dan membaca al-Qur’an. Justru ketika bertapa,kata beliau, syetan akan lebih mudah masuk.

BacaJuga :

Menelisik Rintisan Sekolah Rakyat di Kabupaten Garut

Karnaval Asia Afrika 2025 Jadi Momen Kesan Bagi Warga Bandung

RSUD Bayu Asih Peringati Hari jadinya ke -95

Ma’asyiral muslimin, dalam tareh islam dijelaskan, ketika Nabi SAW dirundung malang, beliau mencari pencerahan batin dengan cara bertapa atau khalwat (menyepi) di Goa Hiro. Hal itu dilakukannya selama kurang lebih empat tahun disela-sela kesibukannya mengurus bisnis perdagangan bersama Siti Khodijah,istrinya, hingga akhirnya beliau mendapatkan wahyu illahi melalui perantaraan malaikat Jibril.

Demikian halnya Nabi Musa AS, beliau mendapat sepuluh perintah suci agama samawi saat khalwat (bertapa) di bukit Thur.

Dengan mengacu kepada riwayat- riwayat tersebut, bolehkah kita khalwat (menyepi) atau bertapa sebagaimana pernah dilakukan oleh Nabi SAW dan Musa AS? Bukan kah Nabi SAW pernah bersabda,”Sesaat seorang ‘alim bersandar (merenung) di tempat tidur untuk memperdalam ilmunya adalah lebih baik daripada ibadah seorang hamba selama enampuluh tahun.”

Maka tidak ada salahnya jika kita membiasakan diri merenung atau bertapa dalam sebuah kesunyian. Boleh jadi dengan melakukan perenungan (kontemplasi) akan melahirkan ketajaman berpikir. Dengan merenung kita bisa bermusyahadah(pengakuan atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan),bisa mengembangkan imajinasi tentang sebuah impian atau cita-cita.

Bertapa diperbolehkan asal tidak melenceng melakukan kemusyrikan yang nyata-nyata dilarang oleh syare’at Islam. Seperti bersemedi sambil menghadap makam yang dikeramatkan (wali atau orang saleh) untuk memohon kepada Allah melalui perantaran keramat wali atau orang saleh tersebut. Kemudian melakukan ritual tawasulan di depan makam keramat untuk mengharap berkahnya. Itulah bentuk-bentuk kemusyrikan. Musyrik adalah perbuatan atau kepercayaan bahkan meyakini bahwa ada kekuatan lain yang setaraf dengan Allah (seperti bertanya kepada dukun atau paranormal tentang pernasiban lalu membenarkan apa yang dikatakan oleh dukun atau paranormal tersebut, mencari berkah lewat perantaraan kuburan wali atau orang saleh, percaya kepada benda-benda yang diyakini mengandung tuah (khasiat) seperti batu ali,keris,dan benda-benda lainnya). Itulah kemusyrikan!***

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Polres Purwakarta Sosialisasi Bahaya Narkoba Kepada Pemdes

Next Post

Selain Bangun MCK, Dana PIP Siswa Miskin SDN di Padaasih Juga Jadi Bancakan

Related Posts

Persis Ciamis Mantapkan Dakwah dan Kemandirian Umat Lewat Musda IX
deNews

Persis Ciamis Mantapkan Dakwah dan Kemandirian Umat Lewat Musda IX

Minggu, 19 Oktober 2025
Putra Ciamis, Jevan Ibnu Syahid Raih Gelar Juara 1 Duta Batik Nasional 2025
deNews

Putra Ciamis, Jevan Ibnu Syahid Raih Gelar Juara 1 Duta Batik Nasional 2025

Minggu, 19 Oktober 2025
Gubernur Dedi Mulyadi Dorong Bebegig Sukamantri Jadi Ikon Ciamis
Regional

Gubernur Dedi Mulyadi Dorong Bebegig Sukamantri Jadi Ikon Ciamis

Minggu, 19 Oktober 2025
Menelisik Rintisan Sekolah Rakyat di Kabupaten Garut
deEdukasi

Menelisik Rintisan Sekolah Rakyat di Kabupaten Garut

Sabtu, 18 Oktober 2025
Karnaval Asia Afrika 2025 Jadi Momen Kesan Bagi Warga Bandung
Budaya

Karnaval Asia Afrika 2025 Jadi Momen Kesan Bagi Warga Bandung

Sabtu, 18 Oktober 2025
RSUD Bayu Asih Peringati Hari jadinya ke -95
Nasional

RSUD Bayu Asih Peringati Hari jadinya ke -95

Sabtu, 18 Oktober 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Pasir Warna Merah Dipakai Bahan Matrial Proyek Irigasi Cipalasari, Sekarang Berganti Pakai Pasir Hitam

Senin, 30 Agustus 2021

Peternakan Ayam Manggis Tepis Tudingan Perusahaan Tak Salurkan CSR

Senin, 4 November 2019

KabarDaerah

Konser Maharaja 48 Sukses Digelar : Aliansi Sukabumi Bersatu Ucapkan Terima Kasih Kepada Semua Pihak

Senin, 13 Oktober 2025
KH. A. Abdul Mujib.

Dikenal Lugas dan Togmol, Ini Sosok Pimpinan Pesantren Fauzan KH. Aceng Abdul Mujib

Minggu, 23 Januari 2022

MKGR Garut Hadir dengan Energi Baru : Suprih Rozikin Pimpin Revitalisasi Menuju Organisasi yang Inklusif dan Visioner

Sabtu, 26 Juli 2025

PSBB Tekan Angka Warga Terpapar Covid-19

Selasa, 12 Mei 2020

Warga Sumrigah, Jalan Rusak Penghubung Tiga Desa di Kecamatan Cikidang Selesai Diperbaiki

Selasa, 30 Juli 2024

Gema Keadilan Garut Berikan Bantuan Al Quran ke DKM Mesjid Al Ikhlas

Senin, 19 April 2021

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste