Sabtu, 27 Juli 2024
BerandadeNewsDede Yusuf Kunjungi KONI Kabupaten Bandung Bicarakan UU SKN

Dede Yusuf Kunjungi KONI Kabupaten Bandung Bicarakan UU SKN

Dejurnal.com, Bandung – Anggota Komisi X DPR RI, H. Dede Yusuf Mansur Effendi mengunjungi kantor KONI Kabupaten Bandung di SOR Si Jalak Harupat Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, Selasa (10/3/2920).

Kedatangan Dede Yusuf sebagai silaturahmi, sekaligus reses. Ia diterima oleh Ketua KONI Kabupaten Bandung, H. Herda M Gani dan sejumlah jajaran pengurus. Dalam kegiatan tersebut Dede membahas Undang- Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).

Dede Yusuf menyatakan sejumlah aspirasi yang ditampungnya kebanyakan terkait dengan olarhaga.

“Saya sebelumnya si Komisi IX, namun ternyata saya lebih tepat jika berada di komisi X karena membidangi Olahraga, Pariwisata, Pendidikan dan Ekonomi Kreatif. Karenanya saya yakin dengan Undang-undang SKN ini akan berjalan dengan lancar sebagaimana yang kita butuhkan,” ujarnya.

Dalam reses tersebut sejumlah pengurus KONI itu diberikan kesempatan untuk menanyakan seputar keolahragaan. Seperti halnya Syamsul pengurus Persatuan Tinju Indonesia (Pertina) Kabupaten Bandung, Ia mengharapkan agar anggota DPR memfasilitasi pemberian bantuan dana hibah yang besar untuk kabupaten Bandung.

“Kita hanya sekadar dituntut nya saja agar mendulang emas dan menciptakan atlet berprestasi, tapi kalau tidak didukung anggaran mana mungkin. Nah untuk itulah kehadiran pak Dede Yusuf semoga bisa menjadi pendongkrak naiknya bantuan anggaran untuk KONI Kabupaten Bandung,” terangnya.

Dede Yusuf mengapresiasi pertanyaan yang ditujukan mantan ketua cabang olah raga cacat ini.

“Saya siap menjadi fasilitator. Namun demikian saya akan masukan dalam perubahan Undang- undang SKN nanti. Tapi aspirasi dalam reses ini nanti saya sampaikan agar pembuatan undang- undang ini lengkap penyerapan aspirasinya,” ujar Dede.

Dede mengungkapkan, seputar bantuan anggaran bagi para atlet penyumbang emas perlu juga ada bantuan bagi cabang olahraga yang tidak populis.

“Saya yakin cabang olahraga sepakbola yang anggarannya lebih besar tentu akan berbeda dengan silat. Padahal jika dilihat Raihan medalinya, silat lebih banyak ketimbang sepakbola yang hanya satu saja perebutan medalinya,” tegas Dede.

Diakhir reses, Dede Yusup memberikan bea siswa bagi atlet berprestasi yang berasal dari keluarga miskin. Yakni untuk 100 siswa SMP, 100 siswa SMA, 50 siswa SMK dan 50 mahasiswa***Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI