Dejurnal.com, Karawang –
Penanganan sampah di wilayah Karawang Kota dinilai lemah, pasalnya di tiap sudut kota sampah menumpuk menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga menganggu kenyamanan warga sekitar.
Menurut Ketua Masyarakat Karawang Supardi kepada dejurnal.com, mengatakan hingga saat ini tumpukan sampah belum diatasi pihak DLHK sampah terus menggunung, seperti tumpukan sampah di Jl. Raden Tohir Mangkudidjoyo Dipo Barat, Nagasari Karawang Barat setelah diguyur hujan baunya sangat menyengat padahal semua warga butuh kenyamanan dan lingkungan sehat, bersih dan indah, yang merupakan dambaan semua orang akan tetapi Ia sebagai masyarakat Karawang tidak merasakan itu.
“Semua karena sampah sebagai pencemar lingkungan masih berserakan ” jelasnya, Minggu (8/03/2020)
Dikatakannya, sampah yang selalu menumpuk seolah tidak dikelola dengan baik oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang. Entah apa yang menjadi penyebab lambatnya armada mengangkut sampah yang menumpuk.
“Tidak usah jauh jauh, ini di depan mata kami tumpukan sampah sudah beberapa hari tidak diangkut-angkut oleh mobil truk pengangkut sampah DLHK Kabupaten Karawang,” cetusnya.
Dengan banyaknya tumpukan sampah seperti ini, bukan hanya terlihat kotor dan kumuh, namun juga berdampak pada kesehatan warga yang ada lingkungan sekitaran TPSS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara).
“Di Pastikan penyakit tifus, disentri, demam berdarah, hingga bisa jadi virus corona yang rame diperbincangkan akhir akhir ini, bermula dari sampah,” ungkap Supardi
Untuk itu Supardi selaku masyarakat Kabupaten Karawang, akan berbagi sampah dengan DLHK Kabupaten Karawang, dengan mengirimkan tumpukan sampah yang ada di lingkungannya ke Kantor DLHK Kabupaten Karawang.
Mungkin menurutnya juga, ini salah satu bukti bahwa DLHK kabupaten Karawang saat ini, kurang mampu menjalankan manajemen pengelolaan dan pengangkutan sampah dengan baik.
“Kami akan mengirim sampah ini ke Kantor DLHK, agar mereka juga bisa merasakan banyaknya lalat, tikus dan nyamuk, juga mereka bisa menikmati bau busuknya sampah sampah ini,” pungkas Supardi.***Galing / Rif