Dejurnal.com, Karawang – Di tengah pro kontra masyarakat mengenai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai berlaku Rabu (6/05/2020) di Kabupaten Karawang, masyarakat Desa Karta Waluya Kecamatan Tirtamulya menganggap hal tersebut membingungkan karena belum ada sosialisasi.
Engkos yang akrab dipanggil Joy Bugar warga Kertawaluya, menyebutkan PSBB yang akan di berlakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang itu tidak jelas, karena tidak ada sosialisasi dan penjabaran terlebih dahulu kepada masyarakat. Maka wajar jika masyarakat resah dengan ketetapan tersebut
“Harusnya sosialisasikan dulu kepada masyarakat, supaya masyarakat tahu seperti apa PSBB itu,” ujarnya.
Sebelumnya ia tahu PSBB itu hanya ditutup tiap ruas jalan kecamatan, atau hanya menutup akses tiap kabupaten, ia merasa masyarakat kecil tidak akan terlalu banyak berkomentar, khusus bagi masyarakat kecil yang usahanya masih di ruang lingkung kabupaten. Namun tetap saja, lanjut Joy Bugar, tidak semua masyarakat memiliki pekerjaan di lingkup daerah. Bagaimana dengan mereka yang kerja di luar daerah, apa akan tertahan di salah satu ruang isolasi hingga di nyatakan sembuh, atau memang di jaga dan di suruh pulang kembali ke tempat perantauannya.
“Jangan sampai seperti yang sudah-sudah, pulang enggak sama keluarga, nyangkut di tempat isolasi gak di biayai. Itukan contoh gagal,” celetuknya
Senada dikatakan Wa Itok warga Desa Pulosari Kecamatan Telagasari, melihat kekisruhan yang ia lihat di sejumlah imbauan, ia merasa virus corona ini memang berbahaya, buktinya hampir seluruh masyarakat seluruh dunia merasa resah dengan adanya virus ini. Namun, dengan bahaya yang tak terlihat itu, pemerintah harus memiliki formula yang jitu agar masyarakat tidak terlalu khawatir. Contohnya PSBB, kalaupun harus diterapkan, harusnya pemerintah nelihat dari segala sisi. Sisi modal misalnya, masyarakat yang tidak memiliki dana untuk bertahan selama PSBB, wajib di beri dana.
“Ini mah dana corona hanya sebagian, tiap RT beberapa orang saja kebagian jatah, yang mampu juga kebagian. Jadi gak tepat sasaran,” kata Wa Itok***H’Man