Rabu, 16 Oktober 2024
BerandadeNewsDemi Bayi Covid-19 Asal Situsaeur, Mulyono Khadafi Beberkan Pelayanan Satgugas Covid-19 Garut

Demi Bayi Covid-19 Asal Situsaeur, Mulyono Khadafi Beberkan Pelayanan Satgugas Covid-19 Garut

Dejurnal.com, Garut – Ketua Relawan Pendamping Stop Corona Kab. Garut, Mulyono Khadafi, merasa letih dengan kondisional yang ada sehingga harus membongkar kebobrokan kinerja Satuan Gugus Tugas Covid -19 Garut, yang dianggap tidak peduli atas nasib seorang bayi yang diduga terkena dampak Penyebaran Virus Corona Disieases / Covid -19.

Saat ditemui dilingkup Setda diruangan Asisten Daerah I Kab. Garut, Mulyono Khadafi yang dikenal Mang Mul ini mempertanyakan, Mana Garut yang dikenal Kota Santri , Kota Ramah dan Sayang Anak, Bunda Berprestasi, ini sebuah kebobrokan kinerja Pemda Kab. Garut,.

“Aku akan bongkar semua, karena ini urusannya nyawa orang, sumpah aku rela matipun dan mau dianggap apapun demi sebuah kata keadilan dan memperjuangkan hak dan nyawa orang,” ungkapnya sambil berlinang air mata.

Mulyono merasa tidak kuasa menahan penderitaan dan tidak ada keadilan yang dialami oleh satu keluarga AA, salah satu masyarakat Desa Situsaeur Kec. Karangpawitan Kab Garut yang terkena dampak langsung Covid -19. Berawal AA dinyatakan Pasien Covid -19 di rawat di RS MADINA saat ini Isolasi Mandiri diketahui milik Bupati Garut, sementara ibu bayi di Isolasi di RSUD yang melahirkan juga di isolasi diruang Puspa RSUD dr. Slamet Garut mendapat dampingan Tim Relawan Stop Corona dan Relawan Rumah Singgah Binaan Mulyono Khadafi bersama GAS – LSM FSMI Kab. Garut ini.

“Aku bisa bertahan jika yang aku tangani orang dewasa, soal yang aku tanggani saat ini anak bayi sejak kelahirannya bersama Relawan Rumah Singgah belum dikasih nama ini. Membuat aku bingung, sedih,…aku dibuat tidak berdaya karena anak ini nangis terus pasalnya bayi ini terpisah dari kedua orang tuanya, sementara Satuan Gugus Tugas Covid -19 Pemda Kab. Garut dalam penangan Covid -19 yang konon katanya Ratusan Miliyar Anggarannya mana bulsit. Aku bongkar kebobrokan semua ini, karena aku sudah cape dibolak balik aturan yang tidak jelas, aku hanya minta keadilan atas hak warga masyarakat yang diatur oleh Undang – Undang dan Standar Protokol kedaruratan Kesehatan, mana buktinya.. yang ada jadi ajang bancakan, ini urusan nyawa orang kok seperti dijual belikan Program, apalagi Dinsos masa anak bayi dikasih beras paket sembako, gila kan, aku coba ke perlindungan ibu dan anak harus kasih susu dan dot, aku butuh buat nenangin bayi saja begitu susah mana uang ratusan milyar tersebut, apa ini bukan sebuah kebobrokan?” paparnya kepada dejurnal.com, Kamis (11/6/2020).

Sementara Sekjen LSM FSMI Tedi Koswara didampingi dari Keluarga GAS Garut mengatakan di ruang yang sama bahwa dirinya sangat sedih dan miris melihat ini.

“Maaf kami sudah berusaha dengan baik tadinya anggaran bantuan yang buat kegiatan lembaga kami jika tidak ada kepedulian dari pemerintah atas korban Covid -19 ini, namun sayang anggaran tersebut sudah ada yang ambil bukan haknya, dan kami juga dalam kesempatan ini juga meminta hak kami dan pelurusan dari Pak Asda I untuk berkordinasi dengan Kesbangpol Pemda Kab. Garut, berdasarkan arahan dan petunjuk Pak Bupati, saya berharap semua ini harus menjadi pelajaran semua pihak, dan lebih peduli akan sesama, apalagi dalam kondisi sulit akibat Pandemi Covid -19 ” Ujarnya.

Asda I Nurdin Yana melihat kondisi yang ada langsung melakukan komunikasi dengan berbagai pihak RSUD dr. Slamet RS MADINA dengan Tim Gizi dari Dinas Kesehatan Kab. Garut, mempertemukan Pasutri Covid -18 dan Bayi. Dan akhirnya
Molyono yang begitu etika terhadap sikap Asda I, sambil teriak mengatakan Takbir akhirnya mulai tenang.

Sementara setelah ada pertemuan dan arahan serta petunjuk teknis, Sri Prihatini selaku Kasi Kesehatan Kekuarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kab. Garut menjelaskan.

“Untuk kondisinya Alhamdulillah sih sudah sehat, mudah-mudahan seterusnya sehat kita tinggal menunggu hasil Swab-nya, Ibunya mudah-mudahan bisa isolasi di rumah secara baik untuk perawatan bayinya, nanti mudah-mudahan bisa ada yang membantu merawat dan kita nanti dari Puskesmas,” jelasnya.

Sri Prihatini menuturkann lebih lanjut bahwa pihaknya akan terus memantau, dan dengan adanya penjelasan dari semua pihak termasuk dari kita ( Dinkes ), dari Puskesmas juga.

“Mudah-mudahan ini tidak akan terjadi lagi karena yang namanya sakit kan siapa yang mau sih kalau kondisi seperti ini dan ini semuanya harus bisa menerima dengan baik,mudah-mudahan nanti masyarakat bisa menerima dengan baik karena apalagi hasilnya sekarang kan sudah negatif,” Lirihnya.

Mensoal apakah ini merupakan kelalaian dan ketidak pedulian Satgas Covid -19 Kab. Garut baik Puskesmas Kecamatan Karangpawitan, Sri mengatakan dengan pendek seolah enggan kasus ini melebar.

“Ya, sebetulnya kita harus memang kerja sama ya antara pemerintah dan masyarakat karena dengan kondisi seperti ini, bahwa masyarakat juga harus Pro aktif semuanya untuk mendukung program yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah, sesuai undang undang kesehatan dengan kondisi seperti ini nanti semuanya cepat pulih, dukungan masyarakat yang kuat dengan protokol kesehatannya tetap terus dilaksanakan ini semuanya Insya Allah bisa berjalan dengan baik ” Pungkas Sri Prihatini Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Garut.***Yohaness.

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI