Sabtu, 27 Juli 2024
BerandadePolitikIsu Tak Sedap Mencuat Jelang Musda, Elite Partai Golkar Garut Terkesan Enggan...

Isu Tak Sedap Mencuat Jelang Musda, Elite Partai Golkar Garut Terkesan Enggan Menanggapi

Dejurnal.com, Garut – Jelang Musyawarah Daerah (Musda) ke X DPD Partai Golkar Garut, tanggal 22 Agustus 2020 mendatang, tiga bakal calon yang akan bertarung merebut kursi Ketua DPD Partai Golkar Garut dikabarkan telah resmi mendaftarkan diri dan kemudian ketiganya berfoto bersama pada hari Rabu (10/8/2020) dengan saling mengepalkan tangan.

Isu menarik pun mencuat menjelang Musda Partai Golkar Kabupaten Garut dimana partai berlambang pohon beringin ini dikenal sebagai partai besar, namun terkesan kehabisan kader muda untuk regenerasi, pasalnya para calon yang muncul tetap dikuasai para senior dan secara faktual bakal calon yang secara resmi telah mendaftarkan diri adalah wajah yang tak asing lagi yaitu, Drs H. Nadiman, Dra Hj. Euis Ida Wartiah M.Si, H. Iman Alirahman S.H., M.Si,.

Lebih jauh lagi isu yang beredar, para bakal calon ini selain telah resmi mendaftar juga telah mengisi form persyaratan yang disiapkan oleh panitia, dengan kuisioner dan 10 poin syarat, juga telah mengantongi restu dari DPP Golkar, kini saling klaim mulai menghangat bahkan suhu politik dan bau tidak sedap terkait isu dugaan adanya setoran uang sudah mewarnai jauh-jauh hari sebelum Musda dilaksanakan.

Bahkan dalam verifikasi dukungan yang disampaikan bacalon, tidak menutup kemungkinan para calon memiliki dukungan ganda sehingga bisa merugikan nasib bakal calon lainnya.

Ketua Sterring Comitte (SC) Musda Partai Golkar Kabupaten Garut, Deden Sopian ketika dikonfirmasi dejurnal.com terkait adanya isu tersebut, tidak memberikan tanggapan sama sekali walaupun sudah diminta menanggapi lebih dari sekali.

Sementara salah satu calon yang merupakan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Garut, Drs. H Nadiman
sudah melakukan pendaftaran dan telah mengisi form persyaratan yang disiapkan panitia, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya hanya menjawab.

“Maaf sedang mengantar Bu Haji,” tukas H. Nadiman yang juga salah satu pengusaha kulit Sukaregang ini.

Hal yang sama datang dari calon lain, Dra Hj Euis Ida Wartiah, tak ada sepatah katapun keluar ketika dikonfirmasi dan diminta tanggapan tentang hal ini.

Beberapa pengamat menilai, kejadian Musda Kabupaten Indramayu harus menjadi catatan khusus bagi Musda Kabupaten Garut, jangan sampai pengkondisian dan intervensi dari kader senior terjadi pada saat Musda X Kabupaten Garut mendatang.***Yohaness

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI