• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Rabu, November 26, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deBisnis

9 Tahun Uyun “Ngabungbun”, Membantu Petani Praktis Mendapat Benih Siap Tanam

bydejurnalcom
Senin, 21 September 2020
Reading Time: 2 mins read
9 Tahun Uyun “Ngabungbun”,  Membantu Petani Praktis Mendapat Benih Siap Tanam
ShareTweetSend

Dejurnal.com, KBB – Ngabungbun, adalah proses pembibitan biji sayuran hingga menjadi benih yang siap dijual ke petani. Di Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong banyak warga melakukan pekerjaan ini, melibatkan warga lainnya dalam prosesnya.

Salah satunya Uyun (40 taunan), ibu dua anak warga RT 01/08 Kp Sindangpalay, Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kab. Bandung Barat ini, bersama suaminya sudah 9 tahun ngabungbun memenuhi pesanan bibit sayuran para petani di sekitar Kecamatan Parongpong.

Uyun memangfaatkan 56 tumbah lahan tanah yang disewanya RP 1.500.000,-/ tahun sebagai tempat ngabungbun. Lahan tanah tersebut diberi atap plastik yang ditihangi bambu agar jika hujan biji sayur yang baru disemai tidak langsung terguyur air hujan, namun sinar natahari tetap masuk. Pembenihan hanya disiram lembut sehari-sekali. Tempat pembibitan yang medianya dihamparkan di atas alas yang menyerupai meja setinggi 50’cm dari permukaan tanah dijjejerkan masing-masing untuk satu jenis sayuran.

BacaJuga :

Ini Tanggapan Kakan BPN Purwakarta Perihal Publikasi yang Muncul

Pemkab Ciamis Raih Predikat Unggul Indeks Kualitas Kebijakan 2025 dari LAN RI

PPDI dan APDESI Luruskan Polemik Video Viral Kuwu Ibro di Polres Ciamis

Sebelum menyemaikan biji, disiapkan dulu pupuk kandang. Uyun dan para pembunbun lainnya menggunakan pupuk kandang sapi yang dibeli seharga Rp 15000/ karung 50 kg. Tak perlu sulit mencari.karena suka ada yang mengirim.

Setelah.dilakukan proses pendinginan atau.pupuk kandang sudah tidak berbau, pupuk tersebut digemburkan dengan cara disaring menggunakan ram kawat. Kemudian pupuk tersebut dihampatkan di papan yang sudah disiapkan sebelumnyan. Setelah itu baru disemaikan biji sayuran.

Alasan digunakan pupuk kandang dengan tidak mencanpurkan tanah, supaya benih apabila sudah menjadi kecambah mudah memindahkannya ke colongcong. Tinggal cungkil dengan jari tangan dan dipindahkan ke colongcong.

Rata-rata lama penyemaian biji hingga menjadi bibit yang siap dijual selama 20′ hari. Brokoli, burkol, sadeli, saladah, kemangi, cabe, tomat, kecuali saledri agak lama bisa mencapai satu bulan.

Sebelum menjadi bibit yang siap dijual, biji yang sudah disemai ke.atas.pupuk kandang dalam beberapa hari antara 5-7 hari (tergantung.jenis sayurannya) biji tersebut.jadi kecambah dengan ketinggian 2′.samapai 3 cm.

Sebelum kecambah dipimdahkan, disipkan colomgcong dan tanah. Colongcong itu media tanaman untuk satu bibit yang.terbuat dari daun pisang. Dibentuk lingkaran setinggi antara 2 cm dengan diameter 2 cm. Harga colongcong Rp 7500/1000’colongcong. Banyak warga yang sengaja mengisi waktu dengan membuat colongcong untuk dijual.ke pembungbun.

Kecambah dipimdahkan ke colongcong yang kemudian diberi tanah. Tanah untuk isi colongcong ini dibeli pembungbun Rp 50.000,-/ engkel. Setelah kecanbah berpindaj ke colongcong, disusun satu-satu di tempat yang sudah disiapkan. Meja paranggong. Butuh waktu antara 7 -10 hari kecambah yang sudah pindah ke colongcong untiuk bibit itu siap dijual, atau dengan tinggi antara 4-5 cm.

Harga perbibit Rp 60-250. Paling.tinggi harga brokoli Rp 250. Uyun memounyai pegai 11 orang untuk memindahkan kecambah ke dalam colongcong. Upah yang diterima pegawainya 25.000/1000 bibit. Setiap.hari pegawainya ada yang mengerjakan 3000-4000 colongcong. Setiap hari Uyun mengeluarkan upah Rp 700.000.

Uyun sedang paking bibit pesanan petani

Uyun enggan menyebut berapa keuntungan yang didapat dari ngabungbun. “Alhamdulillah lumayan lah,”‘katanya di sela-sela melayani petani yang membeli bibit hari Minggu, (20/9).

Sambil mengepak bibit yang dibeli petani, Uyun menuturkan, setiap hari dirinya menyemai biji benih. Biji benih ia dapatkan dari toko pertanian. Yang lebih cepat perputarannya yakni sayur sejenis sosin, pokcoy dan saladah karena yang dipanen daunnya atau sepohon utuh. Sedangkan cabe atau cengek, tomat, dan terong yang dipanen buahnya, hingga bisa beberapa kali panen sampai tidak produktif.

Dengan sistem ngabungbun, petani bisa praktis terbantu pekerjaan pembenihannya. Pembungbun membenihkan bibit sedangkan oetani fikus mengolah lahan dan merawat tanaman.***Sopandi

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Pemdes dan Masyarakat Godog Tidak Setuju Jika Bupati Garut Jadikan Makam Santiong Tempat Kuburkan Jenazah Suspect Covid-19

Next Post

Dalam Operasi Yustisi, Pengguna Jalan Tak Pakai Masker Ditegur dan Dihimbau Dengan Cara Humoris

Related Posts

Pemkab Ciamis Gelar Pengajian dan Doa Bersama Peringati Satu Tahun Wafatnya H. Yana D Putra
deHumaniti

Pemkab Ciamis Gelar Pengajian dan Doa Bersama Peringati Satu Tahun Wafatnya H. Yana D Putra

Selasa, 25 November 2025
deBisnis

MBK Ventura Tegaskan Mekanisme Pengawasan dan Larangan Penagihan Malam Hari

Selasa, 25 November 2025
Pemdes Citalang Tanggapi Perihal Publikasi Adanya Publikasi Tentang DD 2024-2025
GerbangDesa

Pemdes Citalang Tanggapi Perihal Publikasi Adanya Publikasi Tentang DD 2024-2025

Selasa, 25 November 2025
Ini Tanggapan Kakan BPN Purwakarta Perihal Publikasi yang Muncul
Nasional

Ini Tanggapan Kakan BPN Purwakarta Perihal Publikasi yang Muncul

Selasa, 25 November 2025
Pemkab Ciamis Raih Predikat Unggul Indeks Kualitas Kebijakan 2025 dari LAN RI
deNews

Pemkab Ciamis Raih Predikat Unggul Indeks Kualitas Kebijakan 2025 dari LAN RI

Selasa, 25 November 2025
PPDI dan APDESI Luruskan Polemik Video Viral Kuwu Ibro di Polres Ciamis
deNews

PPDI dan APDESI Luruskan Polemik Video Viral Kuwu Ibro di Polres Ciamis

Selasa, 25 November 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Garut Gaduh! Ada Isu Makam Raden Tumenggung Ardikusumah Digali, Ini Fakta Sebenarnya

Senin, 14 Agustus 2023

Peternakan Ayam Manggis Terkesan Lalai Penetrasikan CSR, Senilai 4 M Pertahun?

Selasa, 5 November 2019

KabarDaerah

Cawabup Sukabumi Abah Zainul Hadiri Pengukuhan Pengurus Forum Poktan Kecamatan Cikidang

Sabtu, 7 September 2024

Hanung Prabowo : Diduga Persaingan Bisnis, Dua PMA di Garut Berpotensi Korbankan Ribuan Pekerja

Selasa, 26 Juli 2022

Tinjau Lokasi Terdampak Bencana, Sekda Sukabumi Apresiasi Semangat Gotong Royong Warga

Sabtu, 19 April 2025

Update Covid 19 Purwakarta : Terjadi Fluktuatif Jumlah PDP

Selasa, 28 April 2020

Disnaker Kabupaten Bandung Selenggarakan Job Fair Mini 2018 di Kecamatan Baleendah

Selasa, 25 September 2018

KOK Serta KNPI Kabandungan Persiapkan Atlet Hadapi Porkab Sukabumi 2020

Kamis, 3 September 2020

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir dan Peraturan Perusahaan Pers
  • Pasang Iklan

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste