• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Minggu, Mei 18, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deBisnis

9 Tahun Uyun “Ngabungbun”, Membantu Petani Praktis Mendapat Benih Siap Tanam

bydejurnalcom
Senin, 21 September 2020
Reading Time: 2 mins read
ShareTweetSend

Dejurnal.com, KBB – Ngabungbun, adalah proses pembibitan biji sayuran hingga menjadi benih yang siap dijual ke petani. Di Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong banyak warga melakukan pekerjaan ini, melibatkan warga lainnya dalam prosesnya.

Salah satunya Uyun (40 taunan), ibu dua anak warga RT 01/08 Kp Sindangpalay, Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kab. Bandung Barat ini, bersama suaminya sudah 9 tahun ngabungbun memenuhi pesanan bibit sayuran para petani di sekitar Kecamatan Parongpong.

Uyun memangfaatkan 56 tumbah lahan tanah yang disewanya RP 1.500.000,-/ tahun sebagai tempat ngabungbun. Lahan tanah tersebut diberi atap plastik yang ditihangi bambu agar jika hujan biji sayur yang baru disemai tidak langsung terguyur air hujan, namun sinar natahari tetap masuk. Pembenihan hanya disiram lembut sehari-sekali. Tempat pembibitan yang medianya dihamparkan di atas alas yang menyerupai meja setinggi 50’cm dari permukaan tanah dijjejerkan masing-masing untuk satu jenis sayuran.

BacaJuga :

Terlibat Langsung Dalam Perang 10 November 1945, KH. Abbas Abdul Jamil Diperjuangkan Jadi Pahlawan Nasional

Para Pedagang Kaki Lima di TKI V Minta Kejelasan dari Developer Tentang Aturan Penertiban

Institut Nahdlatul Ulama (INU) Ciamis Gelar Seminar Internasional, Perluas Jejaring Global Melalui Graduate Madrasah

Sebelum menyemaikan biji, disiapkan dulu pupuk kandang. Uyun dan para pembunbun lainnya menggunakan pupuk kandang sapi yang dibeli seharga Rp 15000/ karung 50 kg. Tak perlu sulit mencari.karena suka ada yang mengirim.

Setelah.dilakukan proses pendinginan atau.pupuk kandang sudah tidak berbau, pupuk tersebut digemburkan dengan cara disaring menggunakan ram kawat. Kemudian pupuk tersebut dihampatkan di papan yang sudah disiapkan sebelumnyan. Setelah itu baru disemaikan biji sayuran.

Alasan digunakan pupuk kandang dengan tidak mencanpurkan tanah, supaya benih apabila sudah menjadi kecambah mudah memindahkannya ke colongcong. Tinggal cungkil dengan jari tangan dan dipindahkan ke colongcong.

Rata-rata lama penyemaian biji hingga menjadi bibit yang siap dijual selama 20′ hari. Brokoli, burkol, sadeli, saladah, kemangi, cabe, tomat, kecuali saledri agak lama bisa mencapai satu bulan.

Sebelum menjadi bibit yang siap dijual, biji yang sudah disemai ke.atas.pupuk kandang dalam beberapa hari antara 5-7 hari (tergantung.jenis sayurannya) biji tersebut.jadi kecambah dengan ketinggian 2′.samapai 3 cm.

Sebelum kecambah dipimdahkan, disipkan colomgcong dan tanah. Colongcong itu media tanaman untuk satu bibit yang.terbuat dari daun pisang. Dibentuk lingkaran setinggi antara 2 cm dengan diameter 2 cm. Harga colongcong Rp 7500/1000’colongcong. Banyak warga yang sengaja mengisi waktu dengan membuat colongcong untuk dijual.ke pembungbun.

Kecambah dipimdahkan ke colongcong yang kemudian diberi tanah. Tanah untuk isi colongcong ini dibeli pembungbun Rp 50.000,-/ engkel. Setelah kecanbah berpindaj ke colongcong, disusun satu-satu di tempat yang sudah disiapkan. Meja paranggong. Butuh waktu antara 7 -10 hari kecambah yang sudah pindah ke colongcong untiuk bibit itu siap dijual, atau dengan tinggi antara 4-5 cm.

Harga perbibit Rp 60-250. Paling.tinggi harga brokoli Rp 250. Uyun memounyai pegai 11 orang untuk memindahkan kecambah ke dalam colongcong. Upah yang diterima pegawainya 25.000/1000 bibit. Setiap.hari pegawainya ada yang mengerjakan 3000-4000 colongcong. Setiap hari Uyun mengeluarkan upah Rp 700.000.

Uyun sedang paking bibit pesanan petani

Uyun enggan menyebut berapa keuntungan yang didapat dari ngabungbun. “Alhamdulillah lumayan lah,”‘katanya di sela-sela melayani petani yang membeli bibit hari Minggu, (20/9).

Sambil mengepak bibit yang dibeli petani, Uyun menuturkan, setiap hari dirinya menyemai biji benih. Biji benih ia dapatkan dari toko pertanian. Yang lebih cepat perputarannya yakni sayur sejenis sosin, pokcoy dan saladah karena yang dipanen daunnya atau sepohon utuh. Sedangkan cabe atau cengek, tomat, dan terong yang dipanen buahnya, hingga bisa beberapa kali panen sampai tidak produktif.

Dengan sistem ngabungbun, petani bisa praktis terbantu pekerjaan pembenihannya. Pembungbun membenihkan bibit sedangkan oetani fikus mengolah lahan dan merawat tanaman.***Sopandi

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Pemdes dan Masyarakat Godog Tidak Setuju Jika Bupati Garut Jadikan Makam Santiong Tempat Kuburkan Jenazah Suspect Covid-19

Next Post

Dalam Operasi Yustisi, Pengguna Jalan Tak Pakai Masker Ditegur dan Dihimbau Dengan Cara Humoris

Related Posts

deHumaniti

Tasyakur Binni’mah Pelepasan Siswa Kelas XII TA 2024-2025 MA Al-Ihsan Ciparay

Sabtu, 17 Mei 2025
GerbangDesa

Pemerintah Desa Manggungharja Salurkan BLT-DD Tahap I Tahun 2025 kepada 68 KPM

Sabtu, 17 Mei 2025
deSport

SMPN 1 Cisaga Tiga Kali Tak Diikutsertakan di Turnamen Voli Priangan Timur, Diduga Alami Diskriminasi

Sabtu, 17 Mei 2025
Regional

Terlibat Langsung Dalam Perang 10 November 1945, KH. Abbas Abdul Jamil Diperjuangkan Jadi Pahlawan Nasional

Sabtu, 17 Mei 2025
Pedagang kaki lima di TKI III Desa Rahayu dibiarkan berjualan di trotoar pembatas lajur jalan, sedangkan pedagang di TKI  V dilarang.
deBisnis

Para Pedagang Kaki Lima di TKI V Minta Kejelasan dari Developer Tentang Aturan Penertiban

Sabtu, 17 Mei 2025
deEdukasi

Institut Nahdlatul Ulama (INU) Ciamis Gelar Seminar Internasional, Perluas Jejaring Global Melalui Graduate Madrasah

Sabtu, 17 Mei 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Selain Diduga Lalai CSR, Peternakan Ayam Manggis Pandang Sebelah Mata Muspika Mande

Rabu, 6 November 2019

Diam-Diam, Segel Pengawasan Pelanggaran Perda Peternakan Ayam Manggis Dicabut?

Kamis, 7 November 2019

KabarDaerah

Anggota Legislatif Membisu Ketika Gedung DPRD Garut Ditaburi Bunga Serta Dikhawatirkan Jadi Sarang Kemaksiatan

Sabtu, 5 September 2020

Sosialisasi Pembentukan Kopdes Merah Putih, Kabid Pemdes Garut : Program Tematik Desa Dapat Dikembangkan

Kamis, 8 Mei 2025

Dansat Brimob Polda Jabar Turun Langsung Bantu Warga di Lokasi Jembatan Putus di Sukabumi

Minggu, 9 Maret 2025

Sayembara Nama RSUD Soreang, Bupati : Warga Kabupaten Bandung Silahkan Usulkan

Jumat, 16 Oktober 2020

Pemdes Galumpit Salurkan BLT DD Door to Door Sebrangi Danau

Minggu, 3 Mei 2020

Sebelum Ditertibkan, PKL Pasar Samarang Pernah Minta Ditangguhkan Untuk Bongkar Sendiri

Rabu, 30 Maret 2022

Banyak Dibaca

  • Di Garut Serasa Tak Didengar, Ribuan Eks Karyawan PT. Danbi International Rencanakan Teriak di Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kades Margaluyu Sampaikan Permintaan Maaf Dalam Audiensi Bersama Komisi A DPRD Ciamis dan Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 60 Persen eks Karyawan Danbi Kena PHK Berstatus Janda, Ketua DPRD Garut : Ini Kado Terburuk Jelang May Day

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 270 Siswa Meriahkan FLS3N Tingkat Kabupaten Ciamis, Siap Melaju ke Provinsi Jawa Barat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dulur Galuh SDR Juara LGSD Cup 2025, Tumbangkan Tim Senior RSUD Ciamis Lewat Aksi Gemilang Pemain Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

Tasyakur Binni’mah Pelepasan Siswa Kelas XII TA 2024-2025 MA Al-Ihsan Ciparay

Sabtu, 17 Mei 2025

Pemerintah Desa Manggungharja Salurkan BLT-DD Tahap I Tahun 2025 kepada 68 KPM

Sabtu, 17 Mei 2025

SMPN 1 Cisaga Tiga Kali Tak Diikutsertakan di Turnamen Voli Priangan Timur, Diduga Alami Diskriminasi

Sabtu, 17 Mei 2025

Terlibat Langsung Dalam Perang 10 November 1945, KH. Abbas Abdul Jamil Diperjuangkan Jadi Pahlawan Nasional

Sabtu, 17 Mei 2025
Pedagang kaki lima di TKI III Desa Rahayu dibiarkan berjualan di trotoar pembatas lajur jalan, sedangkan pedagang di TKI  V dilarang.

Para Pedagang Kaki Lima di TKI V Minta Kejelasan dari Developer Tentang Aturan Penertiban

Sabtu, 17 Mei 2025

Kanal

  • Budaya
  • BumDesa
  • deBisnis
  • deEdukasi
  • deHumaniti
  • deNews
  • dePolitik
  • dePraja
  • deSport
  • deWisata
  • GerbangDesa
  • Hukum dan Kriminal
  • Kalam
  • Legislator
  • Nasional
  • OpiniKita
  • Parlementaria
  • Regional
deJurnal.com

PT. MEDIA PANTURA GROUP
Jalan Raya Rawadalem Blok Bunga Rangga
Balongan - Indramayu
Email : redaksi.dejurnal@gmail.com

Dapur Redaksi :
Jl. Mekar Biru II No. 56 Cileunyi - Bandung

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

© 2025 deJURNAL.com. Allright Reserved.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In