Dejurnal.com,Bandung – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Yosep Nugraha mengatakan, Disparbud sedang mengkaji tentang pembentukan Akademi Komunitas yang nantinya berfungsi untuk membina masyarakat yang memiliki kecintaaan terhadap kesenian dan kebudayaan untuk
memiliki keterampilan. “Misalkan ingin paham bahasa Sunda, atau ingin bisa menabuh kendang dan lain sebagainya nanti didatangkan tutornya agar bisa berlatih,” tutur Yosep di ruang kerjanya, Senin (31/8/2020).
Hal ini sebagai upaya pelestarian kesenian dan kebudayaan serta memberi ruang kepada para seniman dan budayawan Kabupaten Bandung.
Selain itu, Yosep menyadari, kebutuhan seniman itu adalah ruang ekpresi, sehingga dari aspek kelembagaan Disparbud akan membantu mempasilitasi lembaga para seniman untuk berbadan hukum. “Karena kuncinya itu, Setelah berbadan hukum akan mudah mendapatkan bantuan, baik sarana maupun anggaran,” terang Yosep.
Yang kedua, jelas Yosep mencoba mengoptimalkan kawasan Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) untuk ekpresi. “Selama ini GBS kan digunakan penyewa. Nanti paradigmanya kita ubah, aspek ekonominya sebagai destinasi wisatanya ada, pembinaannya ada. Maka GBS boleh digunakan seniman kapan saja tanpa harus bayar,.tetapi kerja sama,” katanya.
Yosep.menambahkan, kerja sama antara pemerintah dengan seniman dan budayawan yaitu pemerintah menyediaakan tempat para seniman menampilkan karya.
Terkait program pasanggiri, Biantara Basa Sunda, Pasanggiri Tembang Sunda, Pasanggiri Kawih, dan Pasanggiri degung tetap berjaalan. “Bukan karena persoalan saya atau siapa yang.memimpin, tapi soal kebetuhan pewarisan kebudayaannya.
“Saya menerapkan sistem kolaborasi bersama-sama pelaku seni dan budayawan, para seniman punya keaahlian seni nanti kita kerja sama tampa harus dibebani membayar tempat, tapi kerja sama tiketing, kemudian hasilnya kita hitung sesuai kesepakatan,” terang Yosep.***Sopandi