Dejurnal.com, Bandung – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung menggelar Acara Sabilulungan Ekonomi Kreatif fair (Sabekraf) selama dua hari, Sabtu-Minggu (19-20/9) di kawasan Gedong Budaya Sbilulungan. Perhelatan taunan yang kali ini bertema “Digitalisasi dan Movie” ini dibuka oleh Bupati Bandung H.Dadang.M Naser, Sabtu malam.
Seusai membuka acara bupati menyampaikan apresiasi kepada Disparbud beserta pendukung lainnya yang sudah menyelenggarakan acara tersebut. “Kegiatan ini bisa mendorong pembangunan perekonomian secara kreatif di Kabupaten Bandung, terutama bagi generasi milenial yang harus selalu kita dorong,” katanya.
Dadang Naser menjelaskan, perekonomian Kabupaten Bandung masih bertengger di angka 20 persen meski di tengah pandemi sehingga patut disyukuri. “Mudah-mudahan keadaan segera pulih seperti sediakala, dan sesegera mungkin vaksin yang lebih tepat ditenukan,” ungkapnya.
Penunjang ekonomi Kabupaten Bandung, kata Dadang Naser diantaranya: industri olahan, pariwisata, pangan yang setiap tahunnya menjadi juara pangan untuk tingkat provinsi Jawa Barat, karena kabupaten Bandung menjadi penopang kekuatan pangan untuk kota Bandung dan Jawa Barat.
Ekonomi Kabupaten Bandung menjadi mantap karena ditunjang dengan berkembangnya UMKM yang bisa menjadi peluang pemasaran dibidang pariwisa.
Dengan Sabekraf, Dadang berharap bisa menjadi daya tarik orang dari luar daerah datang berbelanja dan soping menikmati olahan dan oleh-oleh Kabupaten Bandung.
Kepalan Disparbud Kabupaten Bandung Yosep Nugraha dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan digelar sebagai ajang apresiasi terhadap insan kreatif kaum milenial di Kabupaten Bandung, sekaligus juga dalam rangka apresiasi dan pembinaan terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan terhadap talenta masyarakat dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Untuk memberikan semangat dan memotivasi dalam berkreasi.
Acara Sabekref diisi dengan berbagai perlombaan seperti: mobile legends yang saat ini tengah digandrungi kaum milenial, talkshow mengenai pengembangan ekonomi kreatif, atraksi kesenian, casting film, photo kontes, lomba seduh kopi untuk kaum wanoja dan atraksi kesenian untuk anak muda.
Disebutkan Yosep, husus pada movie klinik yaitu untuk membangun skil di masyrakat dalam industri perfilman. program tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2021 dan bekerja sama dengan Forum Film Bandung (FFB).
Tahun depan, kata Yosep Disparbud akan memproduksi film lokal yang bersubtansi sosial edukasi bagi masyarakat sekaligus hiburan. ” Nantinya Gedung Sabilulungan bakal menjadi semacam studio yang bakal memutar film hasil produksi masyarakat secara rutin. Akan ada pemutaran film reguler dengan tema tertentu berseting Kabupaten Badung.*** Sopandi