Dejurnal.com, Bandung – Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) disebut sebagai cadangan nasional di bidang komunikasi, ini alasan
Ketua Dewan Penasehat dan Pembina ORARI Kabupaten Bandung, H. Dadan Konjala, SH bilang jangan memandang ORARI sebelah mata.
Hal ini dikatakan Abah Deka, sapaan akrab Dadan Konjala beberapa saat sebelum Bupati Bandung meletakan batu pertama pembangunan (renovasi) sekretariat ORARI Bandung Selatan di Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Selasa (17/2/2021).
“Alhamdulillah hari ini, di masa injuri time Bupati Bandung melepas jabatannya, beliau meletakan batu pertama pembangunan sekretariat ORARI. Sebenarnya Sekretariat ORARI sudah ada, tapi mau direnovasi. Diharapan sekretariat yang lebih refresentatif ORARI makin berkembang dan tidak dipandang sebelah mata,” kata Abah Deka yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Bandung ini.
Menurut Abah Deka, ORARI sebenarnya suda berkembang dan menjadi bagian dari International Amateur Radio Union (IARU) yang merupakan Organisasi Amatir Radio Dunia. Dengan sekretariat ini, karena di organisasi ada bidang-bidang, jadi masing-masing bidang bisa memiliki ruang untuk lebih maksimal meningkatkan peran masing-masing demi kemajuan organisasi. Dengan sekretariat yang lebih refresentatif juga ORARI bisa lebih senergi dengan pemerintah.
Berbicara ORARI, lanjut Abah Deka, asalnya dari Radio Malabar di Kabupaten Bandung yang pernah jadi event ORARI dalam memperingati komunikasi pertama antara Belanda dengan negara kolonialnya (Indonesia) melalui Radio Malabar di Pangalengan. Yaitu event bertajug Hallo Bandung Nedherlan bekerja sama dengan Disparbud.
Malabar juga, kata Abah Deka sebagai radio pertama komunikasi di Asia Tenggara. “Jadi kalau bicara sejarah ORARi asal mulanya dari Radio Malabar,” tandasnya.
Sayangnya, event ” Hallo Bandung Netherland” tahun 2021 tidak masuk Kalemder Event Disparbud karena kata Abah Deka terkena refocusing anggaran akibat Covid-19.
“Memang direncanakan event ini sekali perdua tahun. Insyaallah tahun 2022 ada lagi,” katanya.
Dadan Konjala menambahkan, berbicara ORARI sebenarnya lebih berkaitan dengan Dinas Kominfo, karena berdasaarkan regulasi yang baru ada di bawah Kementrian Kominfo. ” Biar pun mitra kerjanya di situ, tapi sangat dibutuhkan di kebencanaan. Jadi ORARI tidak hanya satu pure. Di kebencanaan masih berjalan sampai saat ini. Di saat hp tidak jalan karena tak ada sinyal, ORARI terus berjalan,” jelasnya.***Sopandi