• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Sabtu, Desember 13, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in OpiniKita

Pentingnya Jurnalisme Sains Ditengah Pandemi Covid-19

bydejurnalcom
Rabu, 10 Maret 2021
Reading Time: 3 mins read
ShareTweetSend

Oleh : H. RM. Riesta Yutaka, SH.

WABAH Pandemi COVID-19 telah menimbulkan dua bentuk perasaan atau ekstriminitas bathin yaitu Kecemasan dan Ketidakpedulian. Media massa yang mampu menjembatani antara kebijakan pemerintah dan sikap positif masyarakat di tengah pandemi yang masih terus memuncak, namun pemerintah seperti kehilangan arah dalam memilih medium komunikasi massa. Pemerintah memilih menggunakan “influencer” daripada media massa sebagai arus utama.

Sebagaimana disampaikan Juru Bicara Kepresidenan mengatakan aktor digital sebagai key opinion leaders merupakan aktor penting dalam masyarakat berjaringan di tengah perkembangan era transformasi dan demokrasi digital saat ini. Salah satu key opinion leader yang disebut adalah influencer.

BacaJuga :

31 Desa di Garut Gagal Salur DD Tahap II, Begini Penjelasan Sekretaris DPMD

PLN Kebut Perbaiki Jalur Listrik Langsa-Pangkalan Brandan, Penopang Pemulihan Kelistrikan Aceh

Bupati Herdiat Beberkan Strategi Ciamis Raih Status “Terjaga” Nilai 78,35 SPI KPK 2025

Dalam konteks pemerintahan demokrasi, mengatakan kelas menengah yang aktif di dunia digital selalu dibutuhkan sebagai jembatan komunikasi kebijakan pemerintah dengan seluruh warga.
Penggunaan penggunaan media massa sebagai instrumen pemerintah dalam komunikasi massa, terutama untuk membangun kepercayaan terhadap kebijakan penanggulangan COVID-19.

Hemat penulis, media massa jauh lebih dapat dipercaya, dipertanggungjawabkan, dan mempunyai daya jangkau yang lebih luas dalam penyebaran pesan dibandingkan influencer. Selain itu, aspek keterbukaan data publik melalui media massa juga bisa menegaskan transparansi dari pemerintahan serta melihat pentingnya hubungan antar-muka media massa dan lembaga penelitian dalam jurnalisme sains.

Interaksi ini akan meningkatkan kredibilitas media massa dan membangun komunikasi sains dengan ruang publik, khususnya penanganan di tengah pandemi yang berbasis otoritas ilmiah.
Komunikasi massa di tengah munculnya media baru pun menjadi ajang pertarungan antara media massa arus utama dan media sosial.

Dalam lanskap media era internet, saluran komunikasi massa, seperti stasiun TV, radio, dan surat kabar, tidak lagi menjadi sumber informasi yang dominan untuk khalayak. Sebaliknya, khalayak sering menggunakan media sosial sebagai saluran media baru atau komunitas virtual untuk pertukaran informasi dan membangun hubungan. Peran influencer dengan menggunakan saluran media sosial dan menawarkan berbagai hal unik bagi pengguna media baru dan pengiklan sebagai pilihan informasi alternatif.

Sistem media telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir. Hal itu menciptakan lebih banyak kesempatan bagi peneliti untuk memiliki pengalaman dengan jurnalisme. Keuntungan bagi jurnalisme sains. mengadaptasi komunikasi media menjadi penting bagi komunikasi dua arah. Ilmuwan menjadi lebih bersedia untuk berbicara, lebih siap untuk memenuhi tuntutan jurnalistik, dan tidak mudah tersinggung tentang penyederhanaan jurnalistik, rekontekstualisasi, dan bahkan ketidak akuratan dalam detail pemberitaan.

Ilmuwan perlu belajar untuk berinteraksi secara efisien dengan media. Hal  ini mungkin akan membuat  pekerjaan jurnalis sains lebih mudah dalam banyak hal. Wartawan dapat mengharapkan pengetahuan dan profesionalisme tingkat tinggi para peneliti sebagai sumber yang berharga untuk jurnalisme sains. Namun, sumber otoritas ilmiah juga mungkin menjadi lebih ahli dalam mengejar tujuan strategis dan meningkatkan kendali atas cakupan sains.

Akhirnya, penulis berharap tentunya jurnalisme sains agar mampu dan mau melihat ke belakang layar yang menghubungkan sains dan masyarakat sebagai peningkatan pendidikan publik.  Para jurnalis diharapkan dapat menjembatani komunikasi sains-publik sehingga jurnalisme sains mampu menerjemahkan bahasa sains yang kompleks, serta menjadi bahasa yang mudah dipahami masyarakat. Tentunya hal itu dilakukan dengan tetap menjaga akurasi substansi informasi agar dapat menjadi referensi pemerintah dalam mengambil kebijakan dan dalam meredakan kecemasan dan Ketidakpedulian publik.(*)

*) Penulis Ketua Komunitas BIRBAKUM, tinggal di Kabupaten Garut.

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Sosialisasi P4GN,Sekaligus Anggota Kodim Purwakarta Dites Urine

Next Post

Baznaz Garut Raih Penghargaan Dalam Acara BASS

Related Posts

Sindangkasih Buktikan Daya Saing Daerah, Sabet Peringkat 3 Terbaik Sinergitas Kecamatan se-Jawa Barat 2025
deNews

Sindangkasih Buktikan Daya Saing Daerah, Sabet Peringkat 3 Terbaik Sinergitas Kecamatan se-Jawa Barat 2025

Jumat, 12 Desember 2025
Ciamis Perkuat Ekosistem Sekolah Hijau, Empat Sekolah Raih Penghargaan Adiwiyata 2025
deNews

Ciamis Perkuat Ekosistem Sekolah Hijau, Empat Sekolah Raih Penghargaan Adiwiyata 2025

Jumat, 12 Desember 2025
Pemberian SAKIP Award 2025 Kabupaten Bandung Tegaskan Komitmen Tata Kelola Pemerintahan
dePraja

Pemberian SAKIP Award 2025 Kabupaten Bandung Tegaskan Komitmen Tata Kelola Pemerintahan

Jumat, 12 Desember 2025
31 Desa di Garut Gagal Salur DD Tahap II, Begini Penjelasan Sekretaris DPMD
deNews

31 Desa di Garut Gagal Salur DD Tahap II, Begini Penjelasan Sekretaris DPMD

Jumat, 12 Desember 2025
PLN Kebut Perbaiki Jalur Listrik Langsa-Pangkalan Brandan, Penopang Pemulihan Kelistrikan Aceh
Nasional

PLN Kebut Perbaiki Jalur Listrik Langsa-Pangkalan Brandan, Penopang Pemulihan Kelistrikan Aceh

Jumat, 12 Desember 2025
Bupati Herdiat Beberkan Strategi Ciamis Raih Status “Terjaga” Nilai 78,35 SPI KPK 2025
deNews

Bupati Herdiat Beberkan Strategi Ciamis Raih Status “Terjaga” Nilai 78,35 SPI KPK 2025

Jumat, 12 Desember 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Audiensi SEGI Garut Pertanyakan Mekanisme Potongan Zakat Profesi Guru, Ini Hasilnya

Rabu, 2 Juni 2021

Resonansi : Tak Ada Pemotongan TPG, Betapa Bahagianya Para Guru

Kamis, 1 Juli 2021

KabarDaerah

Wakil Ketua I	DPRD Kabupaten Bandung, H. Firman B. Sumantri, M.B.A

Sistem Zonasi Jadi Domisili, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Berharap yang Kurang Mampu dan Berkebutuhan Khusus Terakomodir

Kamis, 22 Mei 2025

Jaringan Pipa Induk PDAM Tirta Galuh Ciamis Bocor di Sindangkasih

Selasa, 15 Juni 2021
oppo_2

Dibulan Suci Ramadan DPC GRIB Jaya Purwakarta Berbagi Takjil Dan Santunan anak yatim

Minggu, 16 Maret 2025

Peternakan Ayam Manggis Tepis Tudingan Perusahaan Tak Salurkan CSR

Senin, 4 November 2019

Polemik Libur Sekolah, Ketika Pesan WhatsApp Mengalahkan Surat Edaran Resmi

Sabtu, 7 Juni 2025

6 Mei Kabupaten Sukabumi Laksanakan PSBB Secara Parsial

Kamis, 30 April 2020

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir dan Peraturan Perusahaan Pers
  • Pasang Iklan

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste