Dejurnal.com, Garut – Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr. Helmi Budiman, melihat secara langsung situasi dan kondisi ruangan isolasi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut, yang berlokasi di Jalan RSU, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (9/6/2021).
Sebelum memasuki ruang isolasi, Wabup Garut mengenakan terlebih dahulu Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti hazmat, sarung tangan, masker, dan lain-lain.
Wabup menyampaikan, dirinya mengunjungi pasien yang sedang di isolasi agar bisa merasakan dan menghargai para petugas kesehatan (nakes), dimana para nakes harus bertahan 5-6 jam menggunakan APD lengkap di ruang isolasi.
“Jadi begini, barusan saya langsung lihat ke tempat pasien dengan APD lengkap bersama petugas-petugas medis. Bagaimana kita menghargai seluruh petugas kesehatan yang langsung terjun. Mereka bertahan 5-6 jam pakai APD, pemandangannya yang dilihat pasien-pasien dengan gejala berat. Jadi, kita empati kepada ini mudah mudahan diberi kesehatan,” ungkap Helmi.
Ia mengungkapkan, ada beberapa kamar yang harus diperbaiki, dan ia meminta untuk memaksimalkan ruangan yang ada. “Jumlah bed memang ada beberapa saya minta untuk difungsikan, karena ada beberapa kamar yang ada dua kamar tidak berfungsi agar segera diperbaiki. Kita bisa maksimalkan ruangan yang ada, (dan) saya minta perbaikan wc dua hari bisa,” ucapnya.
dr. Helmi menuturkan saat Bed Occupancy Rate (BOR) lebih dari 60-70 persen maka pihaknya harus menambah jumlah bed yang ada di Kabupaten Garut. “Kalau pasien, yang di dalam cukup, cuman kalau dilihat dari sisi keseluruhan, jumlah bed yang ada di Garut, ketika kita mendapatkan BOR-nya lebih dari 60-70 persen, maka kita harus tambah, mulai kemarin karena kita lihat penuh, maka kita buka di 4 puskesmas. Ini Cilawu, Kadungora, Cibatu, (dan) Cisurupan,” tutur dr. Helmi.
Wabup memaparkan, untuk saat ini Kantor Wakil Bupati Garut yang ada di Sekretariat Daerah (Setda) Garut akan ditutup sementara akibat meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Garut.
“Kantor kita sementara yang di Setda itu tutup, karena kejadian meningkat tajam, sementara kita berhenti dulu offline. Kalau online tetap pekerjaan tetap harus dilakukan mudah-mudahan hanya sampai jumat. Kalau dites banyak yang positif, kita akan perpanjang,” pungkasnya.*** Udg