Dejurnal.com, Cianjur – Sikap tegas diperlihatkan oleh KCD Wilayah VI Jabar menyikapi fenomena maraknya sekolah liar alias tak memiliki ijin operasional tapi sudah beraktifitas. Dengan cara melakukan upaya penertiban dimana pengelola sekolah liar di wilayah Cianjur harus membuat surat pernyataan tertulis untuk tidak menerima siswa baru sampai ijinnya diperoleh secara resmi.
“Terima kasih atas perhatian terhadap dunia Pendidikan, sekarang kami sedang melakukan penertiban terhadap sekolah-sekolah yang tidak memiliki ijin. Kita bekerja sama dengan pengawas dan subrayon untuk menginventarisir , kemudian memanggil sekolah tersebut dan mereka sudah membuat perbyataan untuk tidak menerima PPDB tahun ini dan kita sarankan untuk mengurus perijinan dulu jika akan menerima siswa, ” kata Kepala KCD VI Endang Susilastuti tatkala disinggung tentang langkah yang diambil terkait maraknya sekolah liar.
Mantan Kepala KCD VII ini menambahkan kaitan dengan kemungkinan adanya sikap membandel dari para pengelola sekolah liar tadi. Mengingat minimnya langkah pengawasan yang dilakukan lembaganya. Endang mengaku optimis jika kebijakannya akan ditaati karena pendekatan dilakukan secara persuasif.
“Tindakan yang kita lakukan tentunya persuatif, insya allah mereka akan mentaati. Untuk jumlah pastinya sekolah liar ada di seksi pengawasan,” tandasnya.
Dihubungi terpisah, Kasi Pengawasan KCD VI Ai Asiah membenarkan jika lembaganya tengah melakukan penertiban terhadap sekolah liar. Langkah tersebut dilakukan karena adanya informasi dari berbagai kalangan sehingga instansinya mengambil tindakan.
“Kita lagi koordinasi sedang lakukan pembinaan kepada sekolah-sekolah yang liar, ” ucapnya singkat.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya dari dejurnal. com sudah ada dua sekolah yang patut diduga tak mengantongi ijin operasional dan sudah merekrut siswa yakni SMK Adi Putra dan SMK Mutiara Bhakti. Namun tidak menutup kemungkinan masih banyak sekolah lainnya yang terindikasi liar.
Kini terbaru muncul desakan agar para pimpinan KCD mengundurkan diri jika tak mampu mengatasi persoalan sekolah liar ini mengingat jumlahnya cukup banyak terutama di wilayah Cianjur selatan menurut pengamatan Cianjur Aktivis Independen (CAI). Dengan tegas Direktur Eksekuti
CAI, Farid Sandi menyatakan kekecewaan karena lambannya penanganan sekolah liar oleh pimpinan KCD saat ini.
“Pada prinsipmya kami sangat Kecewa dengan para pimpinan KCD yang baru. Di karenakan tidak ada upaya serius untuk menyelesaikan persoalan Izin Operasional dari maraknya sekolah liar. Sekolah yang tidak ada izin tapi tetap buka. Untuk itu kami mendesak KCd yang baru bisa Menyelesaikan Permasalahan ini. Apabila KCD yang baru tidak berkomitmen agar lebih baik mundur dari jabatannya. Karena tidak memberikan kontribusi yang baik untuk pendidikan Di Cianjur, ” urainya dengan gamblang.***(Rik/Arkam)