• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Jumat, Agustus 22, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deNews

Tuding WHO Berlebihan, KH. Sofyan Yahya, MA : Tanpa Berpikir Kita Nurut Saja

bydejurnalcom
Kamis, 26 Agustus 2021
Reading Time: 2 mins read
KH. Sofyan Yahya, MA.

KH. Sofyan Yahya, MA.

ShareTweetSend

Dejurnal.com, Bandung – Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ma’arif Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung KH. Sofyan Yahya menuding Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah menekan seluruh negara dengan caranya menghadapi pandemi covid-19 yang berlebihan.

WHO menurut KH. Sofyan telah mengatur dan menekan dengan tanpa kebijakan, hingga masuk dalam ranah syariah. Yang diherankan KH. Sofyan, dengan kebijakan itu bangsa ini patuh saja tanpa berpikir.

“Kita ingat kasus corona pertama di Wuhan. Saya ingat saat itu Pak Jokowi sudah betul-betul cuek. Kemudian setelah sekarang di Wuhan ga apa-apa, malah di kita yang ribut, saling menjelekan. Padahal itu salah besar. Ini bukan salah pemerintah, bukan salah kebijakan. Memang kenyatan dunia seperti ini, ” terang KH. Sofyan Yahya saat pembukaan pembukaan acara Pembinaan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) di Pondok Pesantren Darul Ma’arif, kemarin (25/8/2021).

BacaJuga :

Realisasikan Program Bupati Bandung: Dinas Ketenagakerjaan Gelar Job Fair di Kecamatan Margaasih

Melalui Reses H.Asep Ikhsan DPRD Kab Bandung Tampung Aspirasi Masyarakat

Legislator F PKS Dadang Suryana, S.Ip Tampung Aspirasi Warga Desa Mekarrahayu dan Dayeuhkolot di Hari Kedua Reses Masa Sidang III

Dengan kondisi sekarang, menurut KH. Sofyan ada dua kiblat yang hancur. Pertama kiblat demokrasi yang dibangga-banggakan para politisi Amerika. Kubu kedua, terang KH. Sofyan Yahya, yakni Arab Saudi sebagai kiblatnya umat Islam dunia.

“Arab Saudi ternyata sekarang tidak bisa dipakai rujukan. Alhamdulillah di kita masih bebas. Coba di Arab Saudi sekarang yang boleh juma’atan itu di Masjidil Haram, pengeras suara tidak boleh. Solat Tarawih di kita masih banyak dibiarkan oleh pemerintah, di Arab Saudi setengah jam harus sudah bubar,” kata KH. Sofyan.

Tuduhan terhadap WHO seperti itu disampaikan pula saat mengisi ceramah di Masjid Al-Amin Komplek Margahayu Permai, Desa Mekarrahayu kecamatan setempat, Kamis (26/8).

KH. Sofyan mengkritisi protokol kesehatan (prokes) yang dilakukan saat ini terlalu berlebihan. “Kata WHO kalau solat dirapatkan covid akan masuk, kata Rasulullah kalau solat direnggangkan setan masuk. Siapa yang pernah ketemu dengan Rasulullah? Siapa yang pernah ketemu setan? Siapa yang pernah ketemu WHO?” tanya KH. Sofyan kepada yang hadir.

“WHO katanya, Rasul Katanya. Jika WHO bilang barisan solat dirapatkan corona akan masuk, kata Rasul Solat direnggangkan setan masuk mau ikut ke mana? Mau ikut Rasul atau WHO?”kata KH. Sofyan.

“Terus terang ini perutaran yang berlebihan, tanpa berpikir kita ikut saja. Coba bagaimana peraturan prokes sekarang. Kan cuci tangan pakai sabun katanya virus mati, Di luar sebelum masuk pakai hand sanitaser lagi, tapi kenapa salaman pake kepalan tangan, padahalkan sudah cuci tangan, ” kata KH. Sofyan Yahya.

“Peraturan prokes yang kedua, katanya pake masker. Kan pakai masker itu virus yang di dalam tak bisa keluar, yang di luar tak bisa masuk. Ya kalau sudah pake masker?Kenapa jaga jarak. Ya pake masker lah,” imbuh KH. Sofyan.

Menurut KH. Sopyan Ini terlalu ilmiah. Ia menilai kalau orang sudah terlalu ilmiah maka imannya berkurang. “Dia sudah lupa pada Allah dan akan bersandar dengan kemampuan berpikirnya. Beginilah menurut ilmu pengetahuan, sudah tidak ada yang menurut Allah, ” katanya.

“Dalam Al-Qur’an surat Saba disebutkan, siapa yang bisa menghalangi kehendak Allah. Kalau Allah berkendak baik atau buruk, siapa yang bisa menghalangi, ” pungkas KH. Sofyan Yahya. *** Sopandi

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Guna Mencapai Herd Imunity, 700 Orang Siswa Siswi SMKN 1 Rengas Dengklok Disuntik Vaksin

Next Post

Prihatin, Beberapa Puskesmas di Cianjur Kompak Tak Melayani Pasien Cabut atau Tambal Gigi Karena Alasan Ini

Related Posts

Media Online Jadi Pilar Informasi, Bupati Ciamis Ajak IWO Bersinergi Perangi Kekerasan Anak
deNews

Media Online Jadi Pilar Informasi, Bupati Ciamis Ajak IWO Bersinergi Perangi Kekerasan Anak

Jumat, 22 Agustus 2025
Warga Ciparay Pacet Terima Kunjungan Reses Anggota DPRD Kab Bandung Fraksi Nasdem Toni Permana SH
deNews

Warga Ciparay Pacet Terima Kunjungan Reses Anggota DPRD Kab Bandung Fraksi Nasdem Toni Permana SH

Kamis, 21 Agustus 2025
Legislator F PAN H.Tedi Supriadi Tampung Aspirasi Warga  Kecamatan Margahayu pada Reses Hari Kedua
Legislator

Legislator F PAN H.Tedi Supriadi Tampung Aspirasi Warga Kecamatan Margahayu pada Reses Hari Kedua

Kamis, 21 Agustus 2025
Realisasikan  Program Bupati Bandung: Dinas Ketenagakerjaan Gelar Job Fair di Kecamatan Margaasih
deNews

Realisasikan Program Bupati Bandung: Dinas Ketenagakerjaan Gelar Job Fair di Kecamatan Margaasih

Kamis, 21 Agustus 2025
Melalui Reses H.Asep Ikhsan DPRD Kab Bandung Tampung Aspirasi Masyarakat
deNews

Melalui Reses H.Asep Ikhsan DPRD Kab Bandung Tampung Aspirasi Masyarakat

Kamis, 21 Agustus 2025
Legislator F PKS Dadang Suryana, S.Ip  Tampung Aspirasi Warga Desa Mekarrahayu dan Dayeuhkolot di Hari Kedua Reses Masa Sidang III
deNews

Legislator F PKS Dadang Suryana, S.Ip Tampung Aspirasi Warga Desa Mekarrahayu dan Dayeuhkolot di Hari Kedua Reses Masa Sidang III

Kamis, 21 Agustus 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

FPPG Tuding Potongan Massal Zakat TPG 2,5% Tanpa Persetujuan Muzaki, Sekda Garut : Saya Akan Tanya Kadisdik

Kamis, 29 April 2021

Pertanyakan Potongan TPG 2,5 Persen Untuk Zakat, Disdik Garut Jadi Am(b)ilin?

Selasa, 27 April 2021

KabarDaerah

Kenapa Gedong Budaya Sabilulungan jadi Gedong Budaya Soreang? Budayawan Abah Awie : Ini Salah, Jangan Semaunya”

Selasa, 17 Juni 2025

Teh Nia Apresiasi Pelaku UKM Ranginang Cikancung Masih Berproduksi Ditengah Pandemi

Rabu, 7 Oktober 2020
Plt. Kepala DKP Garut, Yudi Hernawan

Dibalik Bencana Termasuk Banjir Bandang, Ini Peran DKP Garut

Rabu, 8 Desember 2021

Jajang Bersyukur Rumahnya Kini Permanen dan Sehat Setelah dapat Program Rutilahu BAZNAS- Disperkimtan Kabupaten Bandung

Kamis, 8 Mei 2025

Suami Diduga Bunuh Istri Siri di Kamar Kontrakan di Desa Sukamenak Margahayu Bandung

Minggu, 16 Februari 2025

Polres Purwakarta Gandeng APDESI Untuk Memberantas Peredaran Narkoba

Senin, 21 September 2020

Kanal

  • Budaya
  • BumDesa
  • deBisnis
  • deEdukasi
  • deHumaniti
  • deNews
  • dePolitik
  • dePraja
  • deSport
  • deWisata
  • GerbangDesa
  • Hukum dan Kriminal
  • Kalam
  • Legislator
  • Nasional
  • OpiniKita
  • Parlementaria
  • Regional
deJurnal.com

PT. MEDIA PANTURA GROUP
Jalan Raya Rawadalem Blok Bunga Rangga
Balongan - Indramayu
Email : redaksi.dejurnal@gmail.com

Dapur Redaksi :
Jl. Mekar Biru II No. 56 Cileunyi - Bandung

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

© 2025 deJURNAL.com. Allright Reserved.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste