Dejurnal.com, Bandung – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menemui kader partai berlambang matahari terik ini di Kabupaten Bandung.
Menurutnya, temu kader ini agar segera menyelesaikan konsolidasi partai mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, dan kecamatan.
Di hadapan Ketua DPP PAN Ahmad Nadjib Qudratullah dan DPW Jawa Barat Desy Ratnasari, Ketua DPD PAN Kabupaten Bandung Thoriqoh Nasrullah Fitriyah dan ratusan kader PAN lainnya, Zulkifli memberi alasan kenapa PAN berkoalisi dengan pemerintah Jokowi.
“Yang kedua saya menyampaikan, PAN bergabung dengan pemerintah, kritis, solutif agar bisa menyampai di pikiran-pikiran kita. Gagasan-gagasan kita. Mudah-mudahan PAN bisa menjembatani sisa-sisa kemarin kita pilpres,” kata Zulkifli seusai acara di Kopo Square Kecamatan Margahayu, Rabu (15/9/2021).
Zulkifli mengungkapkan, PAN sudah mendukung Prabowo 10 tahun, tapi kalah. Kemudian mendukung lagi pada Pilpres yang baru lalu. “Dulu saya mendukung, kalah. Kemarin mendukung lagi keliling Jawa Barat, kalah lagii. Dimana calon presiden kita sekarang? Sekarang sudah jadi menteri. Siapa nama wakil presiden kita? Dimana sekarang Sandiaga Uno? Sudah jadi menteri. Mereka sudah di Jokowi. Terus kita mau membela siapa?” ujar Zulkifli.
Ia menadaskan, kader PAN jangan sampai mau terus bertengkar diadu domba. Karenanya PAN ingin menjadi partai tengah. “PAN ingin jadi partai tengah, yang waras. Apa kita ini waras kalau punya tetangga pendukung Jokowi dibilang apa lu, Kampret lu. Itu bukan ajaran Islam. Islam itu ummat terbaik mendamaikan yang berkelahi, ” terangnya.
Sebagai sesama sebangsa dan setanah air, ujar Zulkifli, semua harus saling merangkul karena saling bersaudara. “Pilpres sudah selesai mari saling merangkul. Nanti soal pemilihan 2024 kita bertarung lagi ga apa-apa. Tapi kita sebangsa setanah air jangan menghabiskan lagi untuk bertengkar. Mari kita membangun, ” ujarnya.
Kemudian Zulkifli mengajak kader PAN untuk menjadikan Bandung sebagai pusat ekonomi kreatif, pusat pendidikan, pusat wisata, dan pusat kuliner. “Banyak potensi yang bisa dikembangkan, ketimbang kita mengembangkan permusuhan dan perselisihan. Itulah tugas PAN bergabung dengan pemerintah untuk menjadi jembatan, mengakurkan, dan merangkul semua pihak,” pungkasnya. ***Sopandi