Dejurnal.com, Cianjur – Kendaraan operasional SMKN 1 Tanggeung tak dipasangi logo (branding) sekolah sehingga dipertanyakan beberapa pihak. Pasalnya, tanpa adanya branding dikhawatirkan kendaraan tersebut dipergunakan untuk kepentingan pribadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kendaraan operasional SMKN 1 Tanggeung didapat ketika masa Kepala Sekolah H. Udin Syarifudin S.Pd, dan kendaraan operasional minibus warna putih tersebut dipasangi stiker logo (branding) sekolah di bagian depan dan belakang.
Semenjak SMKN 1 Tanggeung dipimpin Drs. Yadi Setiady M.M, semua branding sekolah yang terpasang di kendaraan operasional itu tak ada lagi sehingga ada kesan menjadi milik pribadi, ditambah lagi mobil tersebut dibawa pulang.
Menurut H. Udin Syarifudin S. Pd yang sekarang menjabat Kepala SMKN 2 Pacet mengungkapkan bahwa waktu dirinya masih menjabat Kepala SMKN 1 Tanggeung, mobil itu pakai logo.
“Bahkan saat diserahterimakan ke Pak Yadi juga logo itu masih terpasang. Jadi itu sudah dicatatkan sebagai kendaraan operasional sekolah bukan untuk kepentingan pribadi, ” ujar H. Udin Syarifudin S. Pd saat dihubungi dejurnal.com melalui sambungan telepon.
Di tempat berbeda, Wakasek Bidang Kurikulum SMKN 1 Tanggeung, Drs. Yuyun Rahayu MM mengiyakan jika pencopotan logo kendaraan operasional terjadi beberapa bulan lalu. Sebabnya, stikernya sudah mengelupas sehingga terlihat jelek.
“Saya tidak tahu persis yang mencopot logo tersebut tapi infonya sih operator. Soalnya itu sudah rusak tapi kenapa tidak dipasang lagi karena belum ada perintah dari pak Yadinya,” bebernya saat ditemui di ruangan kerjanya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Tanggeung, Drs. Yadi Setiady M.M mengatakan jika kendaraan tersebut sudah dicopot logo saat dirinya pertama kali menduduki jabatan tersebut. Praktis, tidak ada hal yang diketahui siapa yang mencopot dan logonya seperti apa.
“Kalau boleh saya bersumpah, demi Alloh saya sebagai seorang muslim. Ketika saya datang kesini, betul betul sudah tidak ada nama logonya. Bukan saya yang mencabut, demi Alloh saya tidak tahu,” dalihnya melalui sambungan telepon seraya membantah kendaraan itu tidak digunakan untuk kepentingan pribadi.
Terkait hal itu, kesaksian orang yang enggan disebutkan namanya menyayangkan sikap Kepsek Yadi yang dianggap membohongi publik. Lantaran ada banyak orang yang mengetahui jika logo itu di cabut di masa kepemimpinannya.
“Jelas tidak ada yang berani yang mencopot logo itu kalau tidak diperintahkan oleh Kepsek Yadi. Apalagi itukan sudah jelas di zaman H. Udin logonya terpasang. Kalau tidak ada logonya jadi terkesan kendaraan pribadi,” tegasnya. (Rik/Her)