Jumat, 26 Juli 2024
BerandadeEdukasiBupati DS Akan Buka Perguruan Tinggi NU di Kabupaten Bandung

Bupati DS Akan Buka Perguruan Tinggi NU di Kabupaten Bandung

Dejurnal.com, Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna menghadiri acara Pelantikan Bersama Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Margaasih, di aula Pondok Pesantren Darul Ma’arif Desa Rahayu kecamatan setempat, Minggu (28/11/2021).

Dalam kesempatam tersebut Dadang Supriatna menyampaikan niatnya mendirikan perguruan tinggi NU di Kabupaten Bandung. “Insyaalloh mulai tahun depan gedung PCNU akan dijadikan kampus perguruan tinggi di Kabupaten Bandung, ” kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.

Niat Kang DS membuka perguruan tinggi NU, karena dari penelaahannya, bahwa NU itu Ormas Islam besar tetepi belum mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa. Sehingga mulai dari sekarang NU harus bisa tampil dan mempunyai kader-kader yang terbaik di antaranya membuka perguruan tinggi dan sekolah-sekolah lainnya.

Memang setiap pesantren, lanjut Kang DS sudah memiliki TK / RA, MI, MTs, atau Aliyah, namun perguruan tinggi NU di Kabupaten Bandung belum ada.

“Insyaallah keluarga besar NU tahun depan akan membuka perguruan tinggi NU di Kabupaten Bandung. Mohon doanya. Saya mendorong bahwa gedung PCNU yang bertingkat 4 lantai akan dimanfaatkan. Ini dalam upaya meningkatkan pelayanan pendidikan di Kabupaten Bandung, ” tandas bupati.

Meningkatkan pelayanan pendidikan juga, dilakukan Kang DS dengan dianggarkan untuk slot bea siswa bagi warga masyarakat Kabupaten Bandung.

Yang dilantik saat itu Pengurus Majelis Wakil Cabang Margaasih masa Khidmat 2021-2025, Pengurus PAC Muslimat Margaasih Masa Khidmat 2021- 2026,- Pengurus PAC Patayat Margaasih Masa Kidmat 2021-2025, – Pengurus PAC Ansor Margaasih Masa Kidmat 2021-2023, dan Pengurus Ranting se-Kecamatan Margaasih Masa Khidmat 2026.

Kang DS berharap, pengurus yang sudah dilantik, tidak sekedar dilantik tetapi harus mampu mengimplementasikan sesuai janji yang telah disepakati dalam AD/ART, bahwa NU salah satu organisasi Islam terbesar di negeri ini, termasuk di Kabupaten Bandung. “Kalau saya telaah berdasarkan hasil survey, bahwa keluarga besar NU se -Kabupaten Bandung itu mencapai 56 persen. Saya harap tetap kompak, ” imbuhnya.

Kang DS dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan, program-program yang dijanjikan dalam Pilkada sudah terealisasi 80 persen. “Pada hari Juma’at kemarin sudah diparipurnakan bahwa 80 persen janji politik Bedas sudah terealisasi, ” ujarnya.

Program-program tersebut, tutur Kang DS di antaranya di tahun ini telah membuat anggaran hampir 16 ribu guru ngaji di Kabupaten Bandung yang akanl diberikan insentif. Tahun 2022 ditambah 1000 lagi.

Ditambahnya jumlah guru ngaji yang mendapatkan insentif, menurut Kang DS berdasarkan data base ternyata jumlah ustad dan ustazdah ada 23. 000. Dari 23 ribu itu karena ada muatan lokal dalam hal bidang pendidikan itu ada muatan lokal sekolah guru mengaji dan menghafal Al-Quran.

“Mengapa saya mengedepankan di sekolah? Karena berdasarkan survey, mayoritas orang Kabupaten Bandung itu beragama Islam, ternyata yang baru bisa mengaji itu hanya 18 persen. Ini tugas para kiyai dan para ustadz. Sehingga intervensi anggaran terhadap guru ngaji di Kabupaten Bandung, baru kali ini anggaran untuk guru ngaji sampai 112 miliar, ” kata Kang DS.

Yang akan diterima oleh guru ngaji, lanjut bupati, yakni pdiberikan setiap bulan transfer langsung ke rekening masing-masing sebesar Rp 350 ribu / bulan, kemudian mendapat 4 orang untuk BPJS kesehatan, dan BPJS ketenaagakerjaan.

Bupati meminta doa agar dirinya diberi kesehatan sehingga bisa menjalankan amanat . Selain itu, ia sadar bahwa bupati itu ada masa jabatanya. “Jadi melakukan hal yang bermanfaat yaitu dalam menjalankan kebijakan-kebijakan yang maslahat.

Sementara itu, Ketua pelaksana Pelantikan Bersama Pengurus NU Margaasih yang juga Wakil Ketua Tanfijiah DPC NU Kabupaten Bandung, H Uya Mulyana berharap dengan terbentuknya MWC Kecamatan Margaasih, ranting NU Kecamatan Margaasih, dan Pataya Muslimat, termasuk Ansor, ada sebuah kiprah di organisasi NU untuk masyarakat.

“Biasanya di NU itu kan ada kegiatan rajaba muludan di satu majelis. Nah mudah-mudahan dengan terbentuknya sebuah MWC sampai ke tingkat ranting kegiatan itu akan menyebar ke setiap daerah, ” kata H. Uya.

Anggota DPRD yang juga Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Bandung ini berharap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh ranting NU, dan MPC NU tidak hanya kegiatan riitual keagamaan, tetapi ada kegiatan sosial. “Seperti hari ini, selain pelantikan kita menerima bantuan dari kelompok Bunda Suci berupa pembagian sembako. Mereka yang membagikan, tapi memanfaatkan kegiatan yang kami lakukan ini. Bantuan itu diterima warga sekitar, ” ungkapnya.

Selain kerja sama dengan pihak luar, dalam. Kesempatan tersebut juga sebanyak 300 anak yatim diberi santunan. Sejumlah anak yatim itu perwakilan dari tiap desa yang ada di Kecamatan Margaasih.

Dengan terbentuknya pengurus di Margaasih, kata H. Uya NU bisa pula membuat program untuk membantu para ustadz yang tidakampu.

H. Uya mencontohkan, ada beberapa ustadz di Kabupaten Bandung, terutama di Kecamatan Margaasih yang tidak punya rumah dan numpang mertua. “Ini hal yang harus dibantu. Dengan terbentuknya pengurus bisa melakukan kerjasama dengan Ormas Islam lainnya. Ada Muhammadiyah,, Persis, SI dan yang lainnya, sehingga akan lebih meningkatkan baik tentang ibadah ataupun tentang kegiatan sosial lainnya, ” imbuh H. Uya.

H. Uya akan berupaya melakukan studi banding ke Jawa Timur seperti yang disarankan Pemimpin Pondok Pesantren Darul Ma’arif KH. Sopyan Yahya. Menurutnya, studi banding bagi pengurus akan diupayaakan tahun depan mm ungkin dalam moment peringatan tahun baru Hijriyah.

“Studi banding peru dilakukan. Ke Jawa Timur memang NU-nya sudah bagus. Mudah-mudahan ada rejekinya, ” pungkas H. Uya.***Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI