BerandadeHumanitiDangiang Sumbi Jatining Asih, Sinergi Untuk Negeri Manfaat Bagi Sesama Dalam Memelihara...

Dangiang Sumbi Jatining Asih, Sinergi Untuk Negeri Manfaat Bagi Sesama Dalam Memelihara Budaya

Dejurnal.com, Bandung – Dangiang Sumbi Jatining Asih dibentuk dan hadir di tengah masyarakat untuk menepis opini dan stigma negatif masyarakat tentang budaya yang ada di “Urang Sunda”, padahal tak ada yang negatif dalam kebudayaan.

“Orang budaya justru lebih kuat memegang pakem,” Ujar Ketua Dangiang Sumbi Jatining Asih, Soesilawati atau lebih dikenal dengan Teh Layung.

Dangiang Sumbi Jatining Asih memiliki arti Dangiang Wibawa atau Komara, Sum Bumi, Bi Ibu,
Jatining KesejatianAsih Kasih Sayang. Jadi Dangiang Sumbi Jatining Asih artinya Wibawa, Komari Ibu Pertiwi yg memberikan Kasih Sayang yang Sejati.

Menurut Teh Layung, kendala yang sedang menimpa negeri ini sehingga tak pernah bangkit ialah kebodohan dan kemiskinan terutama terhadap budaya.

“Budaya itu berbudi dan berdaya, kalau bangsa ini berbudi dan berdaya pasti akan makmur,” ujarnya.

Budaya adalah ciri bangsa, ketika budayanya hilang dan tak dipelihara maka bangsa pun akan hancur.

“Jangan sampai para budayawan kita kegilangan jati diri yang menyebabkan hancurnya juga sebuah bangsa,” tuturnya.

Menurut Teh Layung, budaya penepis intoleransi, dengan budaya justru tumbuh kebersamaan dan kekompakan.

“Salah satu tujuan dibentuk yayasan ialah untuk menjaga kebersamaan,” ujarnya.

Yayasan Dangiang Sumbi Jatining Asih terbentuk di tahun 2015, sementara legalitasnya dipenuhi di Tahun 2019, kesekretariatan berkedudukan di Desa Citeureup Kabupaten Bandung.

“Alhamdulillah eksistensinya sudah berkibar di dunaia internasional,” ungkapnya.

Program kerja khusus yang sedang digarap Dangiang Sumbi Jatining Asih fokus terhadap para milenial untuk ikut andil memelihara budaya kita sendiri karena saat ini para milenial sudah terkontaminasi dengan budaya dari luar.

Adapun visi dan misi, turut andil dalam Kemajuan Bangsa (Bersinergi untuk Negri) dalam berbagai aspek, salah satunya Pergerakan Budaya (Budi dan Daya) guna Memerangi Intoleransi dan perbaikan revolusi mental kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa yg disebabkan oleh perubahan zaman dan tekhologi (Digitalisasi).

“Intinya bagaimana kita berusaha kaum milenial tidak tergerus budaya luar, sementara orang luar sendiri malah mempelajari budaya kita,” ujarnya.

Dengan mengusung sinergi untuk negri, bermanfaat untuk sesama, Teh Layung selaku Ketua Yayasan Dangiang Sumbi Jatining Asih mengajak para budayawan untuk selalu kompak, jikapun ada gesekan tidak mengedapakan ego.

“Jaga siliwangi karena kita saudara, kita berbeda suku, beda agama tapi sejatinya kita adalah sama,” pungkasnya.***Ir Firmansyah

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI