Dejurnal.com, Karawang – Pengadaan barang dan jasa anggaran murni dan ABT di kantor Sekretariat Dewan Karawang berpolemik pasca ditinggal pensiun Asep Bahrum, pengelola gudang Setwan saat ini terkesan amburadul. Pasalnya sejumlah paket pekerjaan pengadaan dan fisik kantor diduga sudah diijonkan kepada para rekanan sebelum ABT disyahkan DPRD.
Hal ini menyebabkan Sekwan DPRD Uus Hasanudin dan Kasubag Rumah Tangga terkesan menutup untuk rekanan lain bahkan besaran anggarannya pun yang bakal dan sudah dikontraktualkan melalui ULP seolah disembunyikan, diduga kuat sudah terjadi kolusi antara pejabat Sekwan dengan rekanan langganannya.
Keterangan yang dihimpun Dejurnal.com menyebutkan, polemik pengadaan barjas dan pekerjaan fisik di lingkungan Setwan DPRD diduga sudah berlangsung dari tahun sebelumnya, karena sejumlah rekanan yang mendapat paket proyek hanya pemborong itu itu juga, bahkan belum lama ini tersiar kabar mantan pengelola gudang sudah mengijonkan sejumlah paket pengadaan dan cetakan ke salah satu rekanan.
Namun hal itu tidak mungkin terjadi apabila tidak ada campur tangan atau restu dari Sekwan selaku atasannya dan Kasubag RT selaku PPTK , seperti pepatah “lempar batu sembunyi tangan” dan saat ini terjadi saling tuding antar mereka diduga untuk menutupi dan menghindari rekanan lain mendapatkan paket pekerjaan karena seluruh paket diduga sudah diijonkan ke pihak ketiga yang biasa bermain dan berhubungan langsung dengan pejabat Setwan.
Setwan Uus Hasanudin dan Kasubag RT Ivan ketika ditemui untuk dikonfirmasi di ruang sidang paripurna Jumat petang (12/11/2021) enggan menjelaskan berapa jumlah paket dan besaran anggaran pada proyek ABT tahun anggaran 2021, sehingga menimbulkan dugaan kuat ada permainan dan kolusi di kantor Setwan DPRD Karawang.***RF