Sabtu, 27 Juli 2024
BerandadeHumanitiKematian Tak Diharapkan Tapi Kehadiran TPU Daraulin Disambut Baik Warga

Kematian Tak Diharapkan Tapi Kehadiran TPU Daraulin Disambut Baik Warga

Dejurnal.com, Bandung – Tempat pemakaman biasanya terkesan sunyi dan sedikit menyeramkan, namun tidak dengan TPU Daraulin, Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Lahan TPU dari fasilitas umum (Fasum) beberapa pengembang komplek perumahan di Kabupaten Bandung ini dibangun sekitar tahun 2008 dan dikelola Disperkimtan Kabupaten Bandung.

Warga di sekutar RW 06 dan 07 desa Nanjung tidak keberatan dengan kehadiran TPU Daraulin yang luasnya sekitar 4 hektar ini, bahkan warga menyambut baik.

“Meski tak ada seorang pun berharap kematian, tetapi kematian itu pasti datang, dan tempat peristtirahan (makam);itu harus disiapkan, ” kata salah satu warga RT 0/06, Odk Sodikin (mantan ketua RW 06 Desa setempat) yang juga Ketua pengelola lapangan TPU Daraulin.

Tak terkesan angker, karena penunjang fasiltas TPU dilengkapi jalan dari gerbang menuju pemakaman dibangun Disperkimtan sepanjang kurang lebih 200 meter dengan lebar 7 meter. Selain itu ada lahan parkir meski belum diaspal atau hotmix, ada bangunan kantor pusat informasi, dan sarana air bersih.

Menurut PHL pemakaman Taryana, meski ia tak berharap kematian dari seseorang, namun ia bersyukur dari mengurus TPU tersebut cukup menghidupi keluarganya. Bahkan beberapa rekan bisa diajak bekerja membantunya.

“Tempat seluas ini, kan tidak mungkin dikerjakan oleh dua orang,” kata Taryana di TPU Daraulin, belum lama ini.

Meski pekerjaan dari rekan Taryana seperti Tata dan Muhamad Ramdan sebagai relawan yang membersihkan rumput liar di pemakaman, tapi ada saja rrejeki dari orang yang nadran.

Pertama ia bekerja di TPU Daraulin, dari tahun 2010 ketika masih 4 makam, sekarang sudah ada 200 makam, tak ada warga yang komplain.

Di pemakaman tersebut mayoritas memang warga komplek. Bisa diperkirakan 70 persenn dari komplek Nata Endah, Taman Kopo Indah I, Taman Kopo Indah II, Taman Kopo Indah III, Taman Kopo Katapang, dan Emiral. 30 persen sisanya warga dari dua RW 07 dan 06 setempat.

Taryana tak memungkiri dari pemakaman ada yang ngasih Rp 600 ribu, sampai Rp 1juta. Tapi ada juga yang tidak ngasih. “Tergantung dari ekonomi keluarga. Kami tak menarget, apa lagi bagi warga sini (Daraulin) kalau tidak ada yang ngasih tidak apa-apa. Ada yang ngasih Rp 1 juta atau Rp 600 ribu juga kan untuk biaya padung dan tenaga yang membantu menggali kuburan,” katanya.

Pengakuan Taryana, memang ada untuk retribusi izin pemakaman ke Disperkimpatan Rp 40 ribu/ makam dan pajak Rp 80 ribu/ 2 tahun. Taryana nilai ini sangat bijak.

Taryana bersyukur dalam dua minggu ini tidak ada pemakaman. Tapi rezeki bukan dari itu saja. Dari keiklasan membersihkan makan dan keluarga yang nadran masih ada.*** Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI