Dejurnal.com, Bandung – Di bulan Desember ini intensitas hujan belum tinggi. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung siap 24 jam dengan petugas dan peralatan serta tenaga operasional yang ada dalam kesiagaan bencana.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Bandung Diki Sudrajat seusai jadi nara sumber acara Ngawangkong Bari Ngopi di Gedung Tourism Information Centre (TIC), Komplek Gedong Budaya Sabilulungan, Jalan Al-Fathu Soreng, Kamis (23/12/2021).
Diki menyebutkan, beberapa titik rawan bencana di antaranaya Pasirjambu, Ciwidey, Kertasari, Pangalengan, Cimaung, Cimenyan, Cilemgkrang, Rancaekek Cileunyi, Cicalengka, Bojongsoang, Dayeuhkolot dan Baleemdah.
“Sekarang memang bukan puncak dari intensitas hujan, masih di siaga 2. Puncaknya di bulan Januari dan Pebruari, ” imbuh Diki.
Diki menyebutlkan, pihaknya telah menyiapkan baik personil maupun peralatan sebagai antisipasi bencana di daerah tempat wisata, di Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira). “Kita juga kerjasama dengan DPUTR untuk siagakan alat berat,” katanya.
Untuk siaga gempa, BPBD Kabupaten Bandung terang Diki memiliki alat pendeteksi dini. Alat ini diaktifkan 24 jam di Kantor BPBD Kabupaten Bandung, Soreang.
Namun, aku Diki BPBD belum memiliki alat untuk diteksi dini longsor dan banjir. Biasanya alat ini, terang Diki akat ini ditemoatkan di desa-desa daerah rawan bencana. Seperti jika terjadi banjir ada peringatan serine. Karenanya tahun depan alat tersebut akan diajukan.
Untuk anggaran bencana, Diki mengaku tahun ini BPBD Kabupaten Bandung mendapat anggaran total Rp 1,8 miliar. Anggaran sebesar itu digunakan di masing-masing bidang sekitar Rp 600 juta per bidang, juga digunakan untuk penanganan Covid 19 yang dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan.
Diki menghimbau, masyarakat agar selalu waspada terutama warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Untuk menghinrari hal-hal yang tidak diinginkan, kaitan dengan pandemi dan varian baru Virus Covid-19, Khususnya saat malam pergantian tahun, ia menyarankan lebih baik warga tinggal di rumah saja. ***Sopandi