Sabtu, 27 Juli 2024
BerandaGerbangDesaKisah Kades Ciela Paparkan Polemik Proyek TPT, Bikin Pusing Tujuh Keliling

Kisah Kades Ciela Paparkan Polemik Proyek TPT, Bikin Pusing Tujuh Keliling

Dejurnal.com, Garut – Beberapa waktu lalu sempat terangkat di media tentang karut marutnya sistem tata kelola keuangan desa Ciela Kecamatan Bayongbong, dari hal itu Kepala Desa Ciela Kecamatan Bayongbong pun meminta maaf kepada Apdesi dan Unsur Forkopimcam Bayongbong.

Namun nasi sudah jadi bubur, kendati Kepala Desa Ciela Ade Sapari sudah melakukan permohonan minta maaf terhadap Apdesi dan Forkopimcam Bayongbong, tidak bisa menghapus gunjingan dihadapan masyarakat Desa Ciela, yang tersisa tinggal penyesalan.

Ditemui dejurnal.com di Pemda Garut, Kades Ciela Ade Sapari mengungkapkan penyesalannya, bahkan merasa terpukul.

“Saya sangat menyesal dan ini sebuah kebodohan kehilapan semata, akibat mungkin terlalu yakin, di kesempatan ini saya minta maaf terhadap anak istri dan keluarga serta warga masyarakat Desa Ciela, pastinya telah membuat kecewa dan jadi merepotkan semua. sekali lagi minta maaf dan saya berjanji akan lebih hati hati, didalam menjalankan amanat dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya selaku Kepala Desa Ciela, dan saya berharap kedepan jangan sungkan memberikan masukan dan kerjasamanya agar Ciela lebih baik ” tuturnya sambil berlinang air mata, Selasa (7/12/2021).

Ade Sapari membantah terhadap apa yang ditudingkan bahwa dirinya telah memakan uang desa untuk kepentingan pribadi atau keluarganya.

“Tudingan itu tidak benar, apalagi ratusan juta boleh di cek,” Tegasnya sambil bersumpah.

Secara gamblang Ade Sapari menjelaskan apa yang telah terjadi sehingga ada tudingan kasus Keuangan Desa yang akhirnya menjadi polemik.

“Ya ini kelemahan saya terlalu percaya, atas kemampuan pihak ketiga (HG) dari Bandung, dengan komitmen sebelum melaksanakan Pekerjaan Jalan, saya mengajukan syarat agar bisa membatu masalah keterlambatan pekerjaan TPT TA. 2020 senilai 340 juta, dan akhirnya HG menyanggupi dengan catatan minta proyek jalan senilai 617 dan minta DP 140 Juta buat TPT, benar pekerjaan dikerjakan, namun tidak sesuai harapan, malah nambah masalah, karena Pihak Ketiga HG wanprestasi, akhirnya membuat saya tambah tidak fokus, dan disini tekanan mulai deras dirasakan,” ungkapnya.

Setelah ada arahan pendamping dan forkopimcam dan berdasarkan hasil rapat, tambahnya, akhirnya mau tidak mau harus bertanggung jawab menyelesaikan sisa kekurangan dari pekerjaan TPT.

“Alhamdulillah setelah saya ke sana ke sini pinjam uang untuk menutupi sisa dari keterlambatan TPT TA. 2020, akhirnya terselesaikan juga,” ujarnya sambil menghela napas.

Ade Sapari menceritakan betapa beratnya tekanan pada diri dan keluarganya, namun bersyukur untuk kegiatan lain di desa tetap berjalan baik dan normal mau Program BLT, Vaksin, serta pelayanan masyarakat berjalan seperti biasa.

“Ya kita lanjutkan kembali, setelah TPT TA. 2020 selesai, tekanan mulai datang kembali, mempertanyakan Pembagunan Jalan Desa yang belum terealisasikan juga, dimana sebelumnya hasil rapat bahwa pihak ketiga telah sepakat akan merealisasikan pekerjaan jalan desa
di RW 01, 08, 02, 03 04, 05, 06 berlokasi Kampung Gunung Bodas – Nanggerang – Ciela Lebak dan Ciela Tonggoh, akan dilaksanakan ditahap 2 DD TA 2021,” paparnya.

Disini jujur, dirinya sangat terpukul sekali pasalnya Pihak Ketiga HG sebelumnya telah membuat kesepakatan diketahui oleh masyarakat, bahkan untuk kerjaan TPT TA 2020 wanprestasi, isu dan fitnah diluar berkembang dirinya dan keluarga telah makan uang desa ratusan juta bahkan berseteru dengan Apdesi dan Forkopimcam, akhirnya membuat situasi jadi tidak menentu.

“Namun saya yakin karena apa yang ditudingkan itu tidak mendasar, sebagaimana arahan hasil dari rapat Forkopimcam dan Apdesi serta Pendamping maka harus segera menyelesaikan Pekerjaan Jalan Desa yang terlambat,” ujarnya.

Ade pun bersyukur, walau terlambat akhirnya selesai juga, dengan panjang 1.450 m x 3 m x 3 inch dengan bahan matrial Hotmik (RW 01,08, 02, 03 04, 05, 06 berlokasi Kampung Gunung Bodas -Nanggerang- Ciela Lebak dan Ciela Tonggoh).

“Saya mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang terus mendorong membina, khusunya ke Pihak ketiga Pelaksana Jalan, Forkopimcam ,Pengurus Apdesi, Masyarakat Ciela dan Anak Istri serta Keluarga yang selama ini terus mensport saya, dan Saya sekali lagi mohon maaf atas kehilapan saya selama ini, dan saya berjanji tidak akan lagi memaksakan diri, saya akan belajar dari pengalaman ini, saya Ade Sapari selaku Kepala Desa Ciela mengajak seluruh masyarakat Ciela tolong jangan sungkan ingatkan, tegur dan bantu saya untuk kemajuan dan mewujudkan pembangunan, serta kesejahteraan Masyarakat Ciela, sekali lagi terima kasih dan saya mohon maaf atas kehilapan saya”. Pungkasnya.***Yohaness

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI