Dejurnal.com, Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengukuhkan 100 tenaga relawan Dinas Kebakaran (Damkar) Bedas Siaga. Ke-100 relawan tersebut direkrut dari 5 desa. Ke depan, bupati berharap dari masing-masing desa ada relawan.
“Relawan Bedas siaga dari 5 desa dulu, diharapkan setiap desa punya relawan. Tentu ini dalam rangka bisa membantu masyarakat dan industri jika mengalami kebakaran, ” kata Dadang Supriatna usai mengukuhkan Relawan Damkar (Redkar) Bedas Siaga Kabupaten Bandung dan penandatanganan MoU penanggulangan kebakaran dengan sektor industri/swasta di halaman Markas Komando (Mako) Damkar Kabupaten Bandung di Soreang, Jum’at (24/12/2021).
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna berharap setelah terbentuknya Redkar Bedas Siaga akan mengurangi angka kebakaran di wilayah Kabupaten Bandung.
Menurut Kang DS, ada beberapa lokasi rawan kebakaran, di antaranya daerah Kertasari, Pacet, juga darah industri lainnya seperti Rancaekek dan sekitarnya, termasuk di Margaasih.
“Daerah-daerah yang rawan kita upayakan, bukan hanya 5 desa, nanti kita bentuk di seluruh desa di Kabupaten Bandung, ” ujar Kang DS.
Kedepan, kata Kang DS untuk mengoptomalkan Damkar, minimal di satu kecamatan ada 1 unit Damkar. “Damkar nanti kita arahkan setiap kecamatan itu minimal 1 unit. Jadi ada beberapa unit di daerah-dserah, seperti di daerah Bojongsoang nanti ada dari APL sebagian dari CSR juga, ” imbuh Kang DS.
Kang DS menghimbau kepada masyarakat agar selalu siaga, meski di musim hujan, karena kebakaran tidak selalu terjadi di musim kemarau. “Berdasarkan pengalaman kemarin, bukan hanya api dari rumah tangga, tetapi dari kosleting listrik juga harus diwaspadai, ” ujarnya.
Karenanya, Kang DS mengingatkan masyarakat agar minimal dalam 5 tahun sekali kabel-kanel listrik di rumah dikroscek kelayakannya. “Kalau sekiranya kabel-kabel listrik sudah lapuk instalasi listriknya segera diganti, ” terangnya.
Sementara itu, Kaepala Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung, Asep Kusumah mengatakan, ke-100 Redkar Bedas Siaga tersebut direkrut dari 5 desa, yakni dari Desa Citaman Kecamatan Nagreg, Desa Ciapus Kecamatan Banjaran, Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek, Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan, dan dari Desa Margahayu Selatan Kecamatan Margahayu.
Redkar Bedas Siaga tersebut, kata Asep sebagai embrio yang mampu mengedukasi seluruh potensi masyarakat, bahwa kebakaran itu bisa dilakukan dua langkah. Pertama, kata Asep yaitu Langkah pencegahan. “Seperti dikatakan bupati tadi bagaimana memeriksa instalasi listrik dan kompor, ” katanya.
Langkah kedua, lanjut Asep yakni pemadaman dan penyelamatan. “Kita bisa lihat tadi ada demontrasi pemadaman api dengan alat sederhana untuk skala kecil di rumah dengan handuk basah memadamkan kebakaran kompor. Levelnya naik itu pakai apa? Tentu pemadam kebakaran yang bisa dengan armadanya, ” jelas Asep.
Asep menambahkan, selain mengukuhkan 100 orang Redkar Bedas Siaga, dalam kesempatan tersebut bupati juga menandatangani MoU dengan beberapa industri yang memiliki armada yang selama ini sudah berjalan dan bersinergi untuk membantu melakukan pemadaman apa bila ada kebakaran di luar pabrik.
“Hari ini Pak Bupati memberikan payung berupa MoU, sekaligus tanda penghargaan terima kasih sebagai bentuk apresiasi atas kepedulian, komitmen, dan sinergitas para pelaku industri yang telah memiliki armada pemadam kebakaran, ” tutup Asep. ***Sopandi.