Selasa, 21 Mei 2024
BerandadeNewsOrtu Siswa SMKN 1 Cugenang Gelisah, Diminta Infaq Rp 500 Ribu Untuk...

Ortu Siswa SMKN 1 Cugenang Gelisah, Diminta Infaq Rp 500 Ribu Untuk Renovasi Ruangan Kelas

Dejurnal.com, Cianjur – Para orangtua siswa SMKN 1 Cugenang, Cianjur gelisah karena diminta bayar oleh guru senilai Rp 500 ribu, padahal kondisi warga banyak yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.

Informasi yang dihimpun, sebulan yang lalu Komite Sekolah dengan Kepala Sekolah mengadakan rapat dengan orangtua siswa. Lalu diputuskan bahwa untuk memperbaiki salah satu ruang kelas yang rusak dengan cara meminta sumbangan ke siswa sebesar Rp 500 ribu untuk infaq atau dicicil selama 5 kali hingga April tahun depan.

“Namanya orangtua kalau rapat gitu mana ada yang protes karena resikonya nanti ke anaknya juga. Tahu sendiri ekonomi sulit begini darimana uangnya. Kenapa tidak diusulkan ke pemerintah lagian itukan bangunan tidak parah juga rusaknya, ” ujar orangtua yang enggan disebutkan identitasnya, Minggu (19/12/2021)

Dihubungi di ruangan kerjanya, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Adam Niga membenarkan adanya infaq senilai Rp 500 ribu tersebut untuk 400 siswanya. Hal itu terjadi karena tidak adanya bantuan pemerintah sehingga dirapatkan orangtua dengan komite Sekolah.

Wakasek Sarpras (bertopi) didampingi Kasubbag TU SMKN 1 Cugenang.

“Sudah ada berita acaranya tapi saya tidak tahu kenapa belum disampaikan ke KCD Disdik Provinsi Jabar. Lagian itukan sewaktu dijabat oleh PLT KS, kalau sekarang baru digantikan KS baru,” imbuhnya padahal awalnya menolak berkomentar, Senin (20/12/21).

Tapi anehnya begitu diminta agar Komite Sekolah Iim Sobandi supaya dihubungi malah pihak sekolah tidak bersedia. Walhasil ketika dihubungi awak media tak kunjung direspon dan pesan WA tersampaikan juga tak dibalasnya.

Ditempat berbeda, Kasubbag TU KCD Wilayah VI Disdik Jabar, Tapip Wahyu Nugraha mengaku belum menerima informasi apapun dari sekolah tersebut. Apalagi ada stempel sekolah di kwitansi yang di berikan ke siswa. Dirinya pernah menyarankan agar perbaikan bangunan itu diusulkan melalui proposal kedinasan.

“Kalaupun ada yang harus direnovasi maka kita menyarankan membuat proposal usulan rehab ke bidang terkait di kedinasan. Saya akan konfirmasi lagi terkait hal ini karena KS lama udah pensiun dan sekarang diganti KS yang baru,” tegasnya.***(Rik)

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI