Dejurnal.com, Cianjur – Ada yang aneh dengan jajaran PDAM Tirta Mukti Cianjur tatkala disinggung tentang mangkraknya proyek senilai Rp 2,4 milyar di Desa Pakuon Kecamatan Sukaresmi. Jawaban yang dikemukakan terkesan berputar-putar tentang lemahnya pengawasan sehingga mengakibatkan terbengkalai.
Dugaan mangkraknya proyek tersebut mencuat karena adanya keheranan sejumlah kalangan. Sudah lewat waktu pelaksanaan namun belum ada kejelasan kelanjutannya.
“Kita juga heran kenapa pengawasan tidak serius padahal inikan dirancang dengan matang. Bahkan tidak sedikit pekerja yang belum diberi upah. Kontraktor kalau tidak bagus mestinya PDAM kan menegurnya,” ujar Ketua BPD Pakuon, Dodi Sopiyan ditemui di sela-sela kegiatan, (20/01/2022).
Keesokan harinya (21/01/2022), staf Humas PDAM, Leni merespon terkait pemberitaan tersebut. Walaupun menjawab singkat ketika ditemui di ruangan kerjanya.
“Silahkan langsung ketemu dengan pak Dikdik karena dia lebih tau urusan proyek tersebut,” paparnya.
Namun anehnya, Dikdik Sadikin selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak langsung merespon pertanyaan awak media. Ia pun menjawab bahwa sudah ada adendum terkait proyek tersebut.
“Adendum ada di bapak Ruli, saat janji tidak berkantor. Senen saja kesini lagi, saat ini silahkan ngobrol dengan pak Yudi, dia juga tau,” paparnya sembari ngeloyor pergi.
Masih di tempat yang sama, Kabag Perencanaan PDAM Tirta Mukti, Yudi mengiyakan jika proyek tersebut sudah dirancang dengan matang. Namun terkait kelambanan kinerja kontraktor memilih bungkam.
“Saya sudah dua kali ke lokasi karena inikan tadinya untuk memenuhi warga di Sukaresmi. Kalau mengenai pekerjaan kontraktornya sendiri mending nanti tunggu senen informasinya,” dalihnya.
Terakhir, Bagian Administrasi Umum PDAM Tirta Mukti, Ruli saat ditemui di ruangan kerjanya mengaku terkejut. Lantaran ia tidak tahu akan kedatangan awak media karena tidak dikoordinasikan terlebih dahulu.
“Kalau adendum (perjanjian tambahan) ada di meja saya namun itukan harus dari dirutnya langsung yang menyampaikan. Nanti dikabari karena hari ini saya mau ketemu beliau juga,” kilahnya, Senin (24/01/2022).
Sayangnya hingga berita ini ditayangkan belum ada informasi apapun dari jajaran PDAM Tirta Mukti Cianjur.
Ketua DPK Forum Pengawas dan Penyelamat Jasa Konstruksi (FP2JK) Sukaresmi, Ardian menegaskan ada keanehan jika PDAM tidak bertindak tegas. Lantaran pengawasan itu ketentuannya sekarang menjadi tanggungjawab instansi terkait.
“Kok aneh saja kalau pekerjaan kontraktor yang Mangkrak ini tidak diambil tindakan oleh PDAM. Proyek inikan sangat dinantikan masyarakat tapi tak Kunjung kelar, ” pungkasnya.***(Rik)