Dejurnal.com, Garut – Bupati Garut H Rudy Gunawan mengklaim penunjukan RS Medina sebagai rumah sakit rujukan penanganan covid-19 sudah sesuai dengan regulasi dan dipastikan tak ada hal yang keliru.
Hal itu dikemukakan Bupati Garut sebagai jawaban atas permintaan tanggapan yang dilayangkan dejurnal.com melalui surat No. 0104/KONF-DJ/RED/I/2022 perihal Kerjasama Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan Manajemen Medina PT. Medika Medina Gunawan sebagai rumah sakit rujukan penanganan pasien covid-19.
Menurut Rudy Gunawan, Surat Kerjasama Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan Manajemen Medina PT. Medika Medina Gunawan, sebagaimana Nomor Surat : 400/4181/Dinkes/2020, dan Nomor : 104/DIR-PT.MMG/RS.MEDINA/ IV/2020, yang ditandatangani oleh dr. H. Maskut Farid, M.M., selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan Kokon Darmawan Selaku Direktur PT. Medika Medina Gunawan sudah berdasarkan aturan.
“Saya sebagai kepala daerah sudah memberikan payung hukum kerjasama sesuai aturan,” ujarnya saat ditemui di Kantor Bupati Garut beberapa waktu lalu.
Bupati Garut pun mengaku bahwa penunjukan RS Medina sebagai RS rujukan pasien covid-19 sudah diperiksa BPK secara riksus. “Yang menentukan harga itu Dinkes, saya selaku kepala daerah tak ikut menentukan bahkan menurut BPK, harga yang ditentukan terlalu rendah dan BPK ucapkan terima kasih kepada Medina,” tandasnya.
Rudy pun menegaskan bahwa dirinya tak ada kaitan dengan RS Medina. “Silahkan cek saya tak ada saham di Medina, kalau anak-anak saya ya,” ujarnya.
Terkait adanya pandangan miring terhadap penunjukan RS Medina sebagai rumah sakit milik keluarga, secara tegas Bupati Garut menandaskan bahwa penunjukan RS Medina sebagai RS Rujukan penanganan pasien covid-19 sudah sesuai aturan.
Ketika ditanya kepastian bahwa tak ada hal yang keliru dalam penunjukan RS Medina Bupati Garut kembali memastikan hal itu.
“Silahkan saja diangkat biar publik tahu bagi saya tak jadi masalah,” ujarnya dengan nada tinggi sambil meninggalkan dejurnal.com.***Yohannes