Sabtu, 27 Juli 2024
BerandadeNewsJembatan Dibangun Dengan APBD Karawang dan Dinamai Secara Pribadi, Tuai Kritik

Jembatan Dibangun Dengan APBD Karawang dan Dinamai Secara Pribadi, Tuai Kritik

Dejurnal.com, Karawang – Pembangunan jembatan Tegalkoneng yang dibangun dengan dana APBD Karawang dan kemudian dinamai “Ledeng” menuai kritikan. Pasalnya, nama Jembatan Ledeng identik dengan nama salah satu anggota DPRD Karawang, Kaemin Komarudin yang membangun jembatan Tegalkoneng melalui aspirasi.

Kendati nama Ledeng yang digunakan untuk jembatan tersebut disebutkan atas inisiatif warga namun beberapa kalangan kemudian membandingkan dengan Sekda Acep Jamhuri selaku TAPD saja yang sudah banyak berjasa terhadap puluhan kontruksi bangunan yang strategis di Karawang sejak menjabat Kepala PUPR dan Disparbud Karawang, namun tidak pernah nama Acep Jamhuri di tempel ataupun jadi icon dalam sejumlah kontruksi bangunan padahal ia dikagumi masyarakat secara luas karena idenya brilian dalam membangun Karawang.

Pengamat kebijakan pemerintah, Asep Agustian, salah satu yang mengkritik keras adanya penamaan jembatan dinamai anggota DPRD Karawang dari politikus Gerindra Karawang, Ledeng Komarudin.

Menurutnya, anggaran yang di pergunakan adalah Anggaran APBD Kabupaten Karawang, bukan hasil merogoh koceknya sendiri.

“Inikan anggaran jembatan dibangun pakai duit APBD Karawang, bukan duit pribadi Dewan Ledeng, lalu kenapa jembatan itu mesti dinamai jembatan Ledeng ?” ujar Asep Agustian, Selasa (03/0522).

Ia pun mengatakan, pembangunan infrastruktur berupa jembatan yang dibiayai oleh APBD atau APBN sah-sah saja dinamai dengan nama seseorang, misalnya oleh nama seseorang yang berjasa di salah satu daerah tersebut atau berjasa kepada negara.

“Kalau orang tersebut sudah meninggal dan banyak jasa boleh saja dikenang sebagai penghargaan namanya digunakan,” ujarnya.

Asep Agustian meminta agar sebaiknya nama Jembatan Ledeng diubah menjadi nama pahlawan atau orang yang sudah meninggal dan berjasa di daerah tersebut dan atau juga nama jembatan itu cukup pakai nama daerah tersebut, misal Jembatan Tegalkoneng.

“Memangnya kita kekurangan nama pahlawan sehingga harus pakai nama dia,” ucap Ketua Peradi Kabupaten Karawang.” Jelasnya.

Hingga berita ini dilansir Anggota DPRD Karawang Kaemin Komarudin belum dapat ditemui untuk diminta tanggapan atas kritikan terkait nama jembatan, ponselnya pun ketika dihubungi dejurnal.com sedang tidak aktif.***Gd/RF

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI