Dejurnal.com, Cianjur – Gempa berkekuatan 5,6 SR yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB kini menyisakan duka mendalam, dengan ratusan korban meninggal dunia dan ribuan rumah roboh. Sementara, akibat pergeseran tanah, warga terancam kehilangan aset.
Menanggapi hal tersebut, Kantor Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Cianjur sesuai perintah sejak 1 Januari 2023 membuka loket khusus bagi warga terdampak.
Mereka yang sertifikatnya hilang tidak harus membuat laporan kepolisian cukup surat keterangan dari Kepala Desa.
Sementara terkait pergeseran tanah, menurut Kepala Kantor ATR/BPN Cianjur, Muhammad Yusuf, S.H, M.H, di situ akan dilakukan pemetaan, plotting ulang serta rekonstruksi terhadap bidang-bidang tanah warga
“Saat ini belum bisa dilakukan karena masih banyak bongkahan-bongkahan”, ujarnya.
Plotting adalah proses verifikasi keaslian sertifikat tanah menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System) untuk mengetahui posisi asli lahan di dalam database peta pendaftaran BPN.***Mamat Suhendi