Dejurnal.com, Garut – Tokoh Pemuda Garut Selatan asal Pameungpeuk, Elsa Wiganda, M.Pd. M.Si., MCE mengkritisi kebijakan Pemerintah Kabupaten Garut bagi-bagi kendaraan unit roda dua untuk para kepala desa dan lurah se-Kabupaten Garut di perayaan Hari Jadi Garut (HJG).
Dasar pemikiran bagi-bagi motor di HJG 210 tersebut disebutkan sebagai salah satu bentuk apresiasi Bupati Garut atas kinerja para kepala desa dan lurah dalam penanganan Covid-19
“Menurut hemat saya, langkah Bupati Garut di rasa kurang tepat karena anggaran yang dipakai untuk bagi-bagi motor sebesar lebih kurang Rp 15 Milyar ini bersumber APBD Kabupaten Garut, alangkah lebih baiknya jika anggaran sebesar itu dipakai untuk menanggulangi dan menekan angka kemiskinan ekstrim,” tandas pemuda yang menjabat Ketua Karang Taruna Kecamatan dan Ketua PAC PP Pameungpeuk ini kepada dejurnal.com, Selasa (21/2/2023).
Menurut Elsa Wiganda, Bupati Garut sendiri mengakui tentang meningkatnya data kemiskinan ekstrim di Kabupaten Garut pasca covid-19. “Tak ada sama sekali solusi, apresiasi memberikan motor untuk menekan angka krmiskinan, yang ada memperparah jurang strata kepala desa dengan masyarakatnya,” tandasnya.
Elsa menegaskan, dirinya lebih sepakat jika Bupati Garut memberikan sepeda motor kepada kepala desa yang benar benar berprestasi dan melakukan inovasi di desanya untuk ikut mensejahterakan masyarakat dari kemiskinan ekstrim.
“Kalau semua kades diberi motor, fakta di lapangan motor yang diberi tahun lalu juga banyak yang tidak karuan,” ujarnya.
Lanjut Elsa, dirinya mengajak warga Garut untuk halaman resmi Badan Pusat Statistik di https://www.bps.go.id, disana disebutkan bahwa persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 12,29 persen, naik menjadi 12,36 persen pada September 2022.
“Apakah lantas kebijakan bagi-bagi motor ini akan menjadi support para kades menurunkan angka kemiskinan ekstrim?” ujarnya dengan nada pesimis.
Elsa berpendapat, sejatinya nilai anggaran Rp 15 miliar APBD ini bukan dibagi-bagikan motor, namun alangkah tepat jika dialokasikan untuk menambah jumlah keperpihakan Pemda Garut kepada UMKM, membantu mempermudah subsidi pupuk yang kini semakin sulit dirasakan para petani dan perbaikan infrastruktur jalan raya yang semakin kritis dan rentan kecelakaan bagi pengguna jalan.
“Hal-hal seperti itulah yang lebih pantas di lakukan oleh Bapak Bupati Garut di masa akhir jabatannya supaya lebih khusnul khotimah dalam akhir masa jabatanya dan kemiskinan ekstrim di Garut menjadi menurun,” pungkasnya.***Raesha