Dejurnal.com, Karawang – Pembangunan toko matrial seluas 3.000 meter di seputaran pertokoan Blok K Perumnas BTJ Desa Sukaluyu Kecamatan. Teluk Jambe Timur diduga belum berijin, padahal bangunan seluas itu idealnya diuruskan dulu perijinannya sebelum melaksanakan kegiatan.
“Lazimnya sebelum membangun SS kantongi dulu ijinnya, seperti PBG, Amdal Lalin, rekom Damkar, UKL UPL dan sebagainya, jangan baru
dapat surat KRK dari PUPR dijadikan modal membangun,” jelas Ketua KMG Imron Rosadi SAg, Sabtu (18/3/2023).
Ia juga menegaskan, hendaknya dinas terkait seperti PUPR, Dishub, DLHK, BPMPTSL turun lokasi proyek untuk mengecek udah berijin atau belum bangunan matrial seluas 3000 meter tersebut.
“Jika belum lengkap ijinnya, stop pekerjaannya, jangan pura pura tidak tahu,” ungkap Imron.
Pihak pemohon ijin SS ketika ditemui sedang tidak ada di tempat, yang ada pengawas pembangunan bernama Ika yang sedang mengawasi pembangunan bangunan matrial 3000 meter.
Selaku pengawas proyek pembangun matrial Ika tidak dapat memberikan keterangan dia hanya memberikan foto copy KRK dari dinas PUPR.
“Kami tidak berwenang untuk urusan perijinan,” jawab Ika singkat.
Legalnya sebuah proyek pembangunan apalagi seluas 3000 meter sejatinya memiliki ijin PBG, amdalalin dan ijin lainnya sebagai bentuk legalnya suatu bangunan, kalau hanya sekedar surat Keterangan Rencana Kabupaten (KRK) tentu bukan merupakan sebuah legalitas ijin membangun.
“Satpol PP sebagai penegak perda hendaknya cek ke lapangan untuk menertibkan,” timpal Imron Rosadi.***RF