Dejurnal. com, Bandung – Nama Hj. Yena Iskandar Masoem sempat mencuat ketika ia menjadi kontestan berpasangan dengan Atep Rizal, mantan pemain Persib Bandung dalam Pilkada tahun 2020.
Meski Yena dan Atep paling bontot perolehan suaranya saat itu, hanya mendulang 217.780 suara, dari total pemilih sebanyak 2.356.412 di bawah pasangan Nia kurnia Dadang Naser – Usman Sayogi, dan pasangan Dadang Supriatna – Sahrul Gunawan. Namun, Yena mengaku bangga karena itu suara murni.
“Suara saya kemarin murni karena memang mungkin orang melihat kapasitas saya. Dari situ saya merasa bangga,” kata Yena saat ditemui di Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah, Desa Gajahmekar, RT 04/11, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Rabu (31/5/2023).
Yena menuturkan, kalau dirinya kalah pada pilkada itu, dan keluar uang banyak, ia anggap sodakoh. “Ya itu sodakoh saya yang sudah saya berikan di awal.
Yang jelas bukan pelampiasan gagal di pilkada, terus kini nyaleg DPR RI, ” kata politisi PDIP ini.
Yena mengaku, mencalonkan diri jadi anggota legislatif bukan karena rekannya sesama perempuan yang nyalon di pilkot gagal, tapi ketika nyalon di DPR RI sukses. Seperti Rahel Maryam. “Bukan karena melihat yang lain begitu, meski pun benar saya punya modal suara di pilkada. Tapi dorongan niat saja. Saya ingin mengabdi ke lebih banyak orang. Itu yang setiap saat saya pikirkan, bagaimana caranya untuk bisa menembus ke sana, legislatif, ” ujarnya.
Yang membuat dirinya merasa bangga juga yakni, ia sebagai pelopor wanita pertama yang menyalonkan diri jadi Bupati Bandung. “Saya berani ya? Padahal kan selama ini yang mencalonkan bupati dari kaum wanita itu anak mantan bupati, atau istri mantan bupati, ” katanya.
Yena mengaku, kehadirannya di Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah pimpinan H. Asep Moh. Hadimi (Mang Haji Abah)Â ini bukan kunjungan dalam rangka aktifitas politik, Ia hanya bersilaturahmi dan ikut berdoa di moment pengajian bulanan tau munaqib ini.
Hal tersebut dibenarkan oleh H. Asep Moh. Hadimi. Menurutnya, kedatangan Yena untuk bersilaturahmi karena buka sekali ini saja. “Siapa pun yang datang ke sini saya terima, yang minta didoakan saya doakan. Terlepas tujuan dia mau apa, dari mana selama dia manusia mau berbuat baik ya saya terima,” kata Mang Abah.
Mang Abah pun berterima kasih kepada Ketua PWI Kabupaten Bandung H. Rahmat Sudarmaji yang hadir saat itu, serta mendukung kegiatan di pesantren. Begitu pun kepada Ketua PWI Jabar Hilman Hidayat yang mendukung dan mengapresiasi kegiatan pengajian di pesantrennya.
“Pokoknya saya doakana semuanya, Ketua PWI, anggota PWI Pak H. Ayi Purnama, Apih Igun, ini semua teman-teman saya. Sehat dan sukses selalu,” pungkas Abah Amang. *** Sopandi