Dejurnal. com, Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam beberapa kali kesempatan memberangkatkan jemaah calon haji meminta didoakan agar diberi kesabaran dari fitnah yang dituduhkan kepadanya, bahwa ia dituding telah menerima gratifikasi dari proyek revitalisasi pasar Banjaran.
Minta didoakan hal itu juga dilakukan Dadang Supriatna saat menghadiri acara
Penutupan Manasik Haji Tahun 2023 M/ 1444 H JKS 68 dan Reuni Haji Kloter 44 JKS Tahun 2022 M/1443 M Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul Maarif, Rahayu Kecamatan Margasih Kabupten Bandung, Minggu (28/5/2023).
Dadang Supriatna mengaku, dirinya tidak mau menyikapi berlebihan atas tuduhan kepadanya, dan tak berniat melaporkan balik atas pencemaran nama baik.
Dadang menyebutkan, dirinya ingat kata-kata gurunya. ” Jika ada yang mencaci atau memfitnah kita jangan membalas, do’akan saja dia. Karena cacian dan fitnahnya menghapus dosa kita dan membuat kita lebih dicintai Allah. Jika kita membalasnya maka kita sama juga keburukannya dengan orang itu,” katanya.
Dadang Supriatna tidak menyebutkan siapa. gurunya itu. Namun, dari salah satu orang dekatnya, H. Uya Mulyana, anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Bandung, boleh jadi KH. Sofyan Yahya, pimpinan Pondok Pesantren Darul Ma’arif Rahayu itu salah satu guru Dadang Supriatna.
Usai mendampingi Bupati Bandung pada acara di atas, H. Uya mengatakan, Bupati Bandung sangat dekat dengan para ulama, salah satunya KH. Sofyan Yahya.
“Mengapa Pak Dadang Supriatna tidak meladeni pihak yang memfitnahnya? Karena ia dekat dengan Kyai. Menghadapi masalah fitnah yang sekarang juga ia diberi nasihat oleh KH. Sofyan agar sabar,” aku H. Uya Mulyana. ** Sopandi