Dejurnal.com, Garut – Dalam upaya mewujudkan generasi penerus yang sehat, Generasi Emas Bebas Anemia dan Zero New Stunting (GEMAZ) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melaksanakan kegiatan di SMA 1 Garut, Kamis (09/11/2023).
“Seperti lazimnya aksi bergizi di sekolah dilaksanakan dengan senam bersama kemudian ada edukasi kesehatan dan minum tablet tambah darah bagi remaja putri. jadi kita mengharapkan dengan gerakan ini bisa melahirkan generasi yang sehat tumbuh bersama serta bisa membantu terciptanya penerus bangsa tanpa stunting tentunya,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. dr. R Nina Susana Dewi Sp.Pk ( K) ., M. Kes. MMRS.1.
Mengingat pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi seimbang bagi remaja putri dan putra, nanti diharapkan siswa ini bisa membantu dan mengajak seluruh adik-adik siswa sekolah lainnya untuk bisa selalu menerapkan aksi bergizi di sekolah.
“Mulai dari sarapan sehat kemudian aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari dan jangan lupa minum tablet tambah darah bagi remaja putri semoga ini bisa membantu dalam percepatan penurunan – penurunan stunting di kabupaten Garut,” katanya.
Kegiatan yang di selenggarakan di Gedung Serbaguna SMA 1 Garut ini dimeriahkan juga oleh penampilan – penampilan dari siswa – siswi SMA 1 Garut dan kegiatan ini juga didukung penuh oleh Civitas Akademika SMA 1 Garut.
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK (K) dalam Sambutanya mengatakan prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat dikategorikan tinggi pada tahun 2021 lalu dan menargetkan Jabar zero new stunting padsensitif mengatasi hal itu.
Nina melanjutkan bahwa perlu dilakukan gerakan bersama antara pemerintah daerah, camat, kades/ lurah yang menyasar remaja, ibu hamil anemia dan kurang energi kronis (KEK) dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif.
“Karena di 2024 Kita harus mencapai di angka 14 persen. Gerakan ini fentahelix akedemisi sekolah – Sekolah terlibat Pada Acara ini dimana Kegiatan ini juga Di Biayai Oleh Perusahaan BUMN dan Kegiatan ini Juga Di Hadiri Oleh Organisasi – Organisasi masyarakat,” katanya.
Gerakan ini bukanlah dinas Kesehatan saja tapi milik semua OPD yang ada, kenapa Dinas Kesehatan Provinsi jawa Barat memilih Garut sebagai Tempat Kampanye Gizi Seimbang. Garut harus mempunyai expert yang lebih Besar Dimana Angka Kematian ibu dan Anak Masih Tinggi.
Stunting ini bukanlah Hanya Masalah Gizi Tapi Faktor yang mendasarinya. Dimana salah satunya ibu hamilnya banyak yang Anemia.
“Mohon dukunganya juga kepada awak Media karena apa yang Kita Lakukan adalah Dalam Rangka menciptakan generasi Unggul di masa depan. Mungkin terasanya tidak Sekarang tapi beberapa Puluh tahun kedepan,” katanya.
Di tempat sama, Wakil Bupati kabupaten Garut dr Helmi Budiman mengicapkan
selamat datang kepada Dirjen Kesehatan Republik Indonesia, Asda 1 Provinsi Jawa Barat dan kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
“saya ucapkan terimakasih kepada dinas kesehatan Provinsi Jawa Barat yang telah Memilih Garut sebagai Tempat Opline Kampanye Gizi Seimbang Tingkat Provinsi Jawa Barat, sebagai Bahan Laporan Allhamdulilah di Kabupaten Garut Stunting menurun dari 35 persen menjadi 23 Persen.
“Kepada anak – anaku jangan berhenti meminum obat penambah darah biar nanti 10 tahun lagi kelakenikah dan punya Anak-anaknya tumbuh kembang dengan baik,” katanya.
Asda 1 Provinsi Jawa Barat Dedi Supendi menambahkan anemia remaja putri di Jawa Barat sekarang mencapai 41,09 persen dan awa Barat secara Demograpi dimana saat ini yang diharapkan ke 18 persen, generasi z adalah generasi tertinggi di jawa barat dengan jumlah 23 persen.
“Artinya pada generasi kalian adalah generasi emas, pemenuhan Zat Besi adalah yang perlu di perhatikan demi mencapai kesehatan Di masa depan. Dengan Sering meminum obat Penambah Darah. Mudah- Mudahan Siswa – Siswi yang Hadir menjadi Influincer. Terus mengingatkan Tentang pentingnya menjaga kesehatan Biar terbebas Dari anemia,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyatakan bahwa pihaknya akan melaksanakan apa yang telah disampaikan Dinas Kesehatan Jabar. “Ya, tentunya kita akan melaksanakan himbauan ataupun arahan dari provinsi terkait hal ini,” katamya.***Fatih