Dejurnal.com, Bandung – Kepala Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung H. Syaiul Huda mengaku merasa prihatin dengan banjir yang menerjang SDN Baturengat 01 di RW 02 desa satempat dan 20 rumah terdamlak di RW 01 dan 02.
Selain terhadap sekolah, banjir yang diakibatkan dari jebolnya tanggul Cibeureum ini juga menerjang Pondok Pesantren Ashofa, Madrasah Al-Ikhlas dan Masjid Baitul Rahman di dua RW tersebut.
“Dampak yang paling parah memang SDN Batirengat 01 yang sampai saat ini masih berupaya dibersihkan, karena kondisinya sulit. Lumpurnya tebal, ” kata Syaiul di kantornya, Kamis 7 Desembern2023.
Menurut Syaiul, sebenarnya sungai yang melintas di desanya itu adalah anak sungai Citarum, terusan dari Cibeureum, sehingga disebut Sungai Cibeureum. Kata Syaiul, kewenangannya memang BBWS, tapi sampai saat ini program-programnya belum terealisasi.
“Tahun 2017 ke kami sudah ada sosialisasi akan ada program tol air, namun sampai hari ini, 2023 sudah hampir akhir belum terealisasi, ” katamya Syaiul Huda.
Syaiul Huds berharap disaat intensitas hujan masih sangtat tinggi, pihak BBWS segera merealisasikan tol air untuk anak sungai ini agar warga masyarakat bisa nyaman dan tentram.
“Apa lagi SD Baturengat 01, menghadapi ujian akhir smester. Rencananya kita mau ujian di GOR desa, cuma kemarin penilik menilai tidak akan kondusif, sehingga ujian dipending sanpai minggu depan, ” kata Syaiul.
Terkait pihak SD Baturengat 01 yang ingin tepi sungai dibenteng, menurut Syaiul, memang kewenangan BBWS, tapi instansi lain, diharap bisa berkontribusi, walaupun tidak 100 persen. “Minimal tanggap darurat, dibikil beonjng. Sampai saat ini dari pihak terkait sama sekali belum membantu, ” kata Syaiul Huda.
Camat Margaasih , Djioko Mardianto, pada banjir pertama turun bersama Syaiul Huda, meminjam dua mesin sedot ke BPBD. Namun, banjir kedua datang lagi sehingga tidakan sementara selain membersihkan sekolah juga berharap pihak BBWS segera memperbaiki tanggul-tanggul yang rusak. *** Sopandi